Kompas - 2 jam 22 menit lalu
KOMPAS.com – Ada keprihatinan yang terungkap dalam pembicaraan telepon antara Presiden China Hu Jintao dengan Presiden AS Barack Obama. Menurut warta AP dan AFP pada Senin (6/12/2010), Presiden Jintao mengatakan dirinya prihatin terkait ketegangan hingga kini antara Korea Utara dengan Korea Selatan. Dalam pembicaraan telepon itu, dia mengatakan pula semua pihak harus menahan diri.
Sementara pihak Amerika mengatakan, Presiden Obama mendesak mitranya, China agar mengirim pesan jelas kepada Korea Utara.
Pembicaraan telepon antara Presiden Hu dan Obama ini menekankan seberapa serius Beijing dan Washington menanggapi ketegangan terbaru di semenanjung Korea ini. Sikap kedua pemimpin ini mungin merupakan sikap paling serius ditengah ketidakpastian situasi yang lebih besar dibandingkan beberapa dasawarsa terakhir.
Tetapi hal lain yang bisa dibaca dari percakapan itu adalah perbedaan perspektif antara kedua negara. Beijing menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menolak menuding Pyongyang memulai ketegangan ini. Di sisi lain, Washington jelas menginginkan agar Beijing mengendalikan sekutunya, Korea Utara. Tampak jelas ada rasa frustrasi di kalangan pejabat Amerika terhadap sikap China itu. Hal tersebut ditambah dengan sejumlah pertanyaan mengenai seberapa besar sebenarnya pengaruh China yang masih ada terhadap Korea Utara saat ini.
Menteri-menteri luar negeri Amerika, Korea Selatan, dan Jepang akan segera bertemu di Washington, tanpa perwakilan dari China. Mereka semua berhati-hati menanggapi dorongan China agar memulai lagi dialog enam pihak tentang ambisi nuklir Korea Utara.
Situasi saat ini menggambarkan betapa kompleksnya strategi dan gambaran keamanan regional saat ini. Ada kekhawatiran mengenai semenanjung Korea, pengakuan bahwa China merupakan salah satu pemain penting dalam masalah ini. Tetapi, keresahan di kalangan para pemain penting lain mengenai hubungan mereka dengan Beijing dan pertanyaan mengenai ambisi China di kawasan itu muncul pula.
No comments:
Post a Comment