Monday, May 30, 2011
Saturday, May 28, 2011
屈原 - 端午节的由来
屈原是戰國時代楚國的臣子,有智慧、有膽識、口才好、又很會寫文章、作詩。到國外是很好的使者,在國內能為楚王提供很好的意見,最重要的,他有滿腔的愛國熱忱,時時刻刻為國操心。
楚國的臣子靳尚,看見才華洋溢的屈原,心中十分嫉妒,在楚王面前說盡屈原的壞話:「大王啊,那個屈原真是傲慢啊,他以為常常和大王商討國事,就自認了不起,常和別的大臣說:『如果大王沒有他,那國家就完了呀!』,您瞧瞧,他根本不把您放在眼裡!」
楚王不能明辨是非,大怒之下,便把屈原趕出國去了。
當時,秦國與楚國是天下最強的國家,秦國一直想滅掉楚國,就設下了計謀,約楚王在武關相會,要將美女嫁給他。
流浪在外的屈原,仍時時刻刻的關心國事。當他聽到了這個消息,十萬火急的趕回國去,勸楚王說:「大王您千萬千萬不能去呀!秦國就像毒蛇一般狡猾,這次他們一定是擺下陷阱要陷害您啊!大王,我求求您,別去吧。」
楚王斜眼瞧瞧屈原,用鼻子「哼!」了一聲,甩甩袖子叫他退下,根本不理睬屈原的勸告。
結果,楚王果然被秦國活活的害死。屈原聽到了這個消息只有抱頭痛哭,埋怨著:「大王,您為什麼不肯相信我呢?」
新的楚王繼位了,但是靳尚又在新王面前搬弄是非,使屈原第二次被趕出了國家。
可憐的屈原到處流浪,漂泊在荒山水畔,他用華美的文詞,將一肚子的委屈,寫成一首首愛國的詩篇,但他心頭的愁悶就像那滾滾的江水,一波波的起伏哽咽著,永遠沒有停止。他的面容一天比一天憔悴,身體也越來越瘦弱了。
一天,有一位老漁夫划著小船,口裡哼唱小曲,打江邊過,看見屈原,就好奇的停下船問:「咦?你不是楚國的臣子嗎?怎麼一個人孤零零的呆在這邊呢?」
屈原用憂傷的眼神,望望漁夫,嘆口氣說:「唉!您不知道我是有家歸不得呀!我一心一意想為國家做事,卻得不到國君的信任,將我趕了出來!」
老漁夫拍拍屈原的肩膀說:「何必這樣認真呢?你瞧,很多別的大臣,不管國家大事多混亂,他們還不是天天照樣的吃,照樣的睡,過得快快樂樂的嗎?你就學學他們吧!何必管那麼多呢?」
「您不了解啊,做一個臣子,就應該盡本份,怎麼能夠吃喝玩樂、糊裡糊塗過日子呢?這就像剛洗過澡的人,一定不願再穿上髒衣服,如果要我跟他們一樣同流合污,不如跳到江裡餵魚算了!」
「那你就學學我老漁夫吧,隱居在這山水間,划划船,捕捕魚,看看風景,哼哼歌,什麼事也別管,不也挺自在消遙的嗎?幹麼把自己弄得這樣愁眉苦臉呢?」
屈原苦笑著說:「您老人家真是好福氣啊,可惜我一看見痛苦的人民,一想到國家的處境,心就不安定,那裡還有心情欣賞風景呢?」
老漁夫勸不動屈原,只好搖搖頭,擺擺手,把船划向江心捕魚去了。
江邊陣陣冷風吹起,一隻孤雁飛過陰沉沉的天空。屈原看自己既不能報效國家,又找不到志同道合的人,活在這個世界上,還有什麼意義呢?就悲痛的抱起大石頭,往汨羅江一跳。江邊層層水花飛起、濺落,又化做一圈圈的漣漪……最後江水終於恢復了平靜,然而憂國的屈原,卻隨著他抱起的大石頭,重重的沉沒在江底,永遠離開人世間。這一天!正是農曆五月五日。
附近居民聽說屈原投江,趕忙划船來營救,可惜太遲了。他們只有敲鑼打鼓嚇走魚群。又用竹筒裝米放入江中餵飽魚蝦,這樣魚蝦就不會去吃屈原的身體了。
人們都非常敬重屈原愛國的精神,以後每年到了五月五日,都要去河邊紀念他。當年划船敲鑼打鼓的緊張情形,逐漸演變成今天端午節的划龍船比賽,竹筒裝米也變成箬葉包粽子的習俗了。
Wednesday, May 25, 2011
Saturday, May 21, 2011
Saturday, May 14, 2011
Tingkah Lucu Bhiksu Cilik
SABTU, 14 MEI 2011, 07:11 WIB
Nur Farida Ahniar
VIVAnews - Umat Budha seluruh dunia merayakan hari kelahiran-pencapaian kesadaran Buddha-wafat Buddha Sakyamuni pada Selasa, 10 Mei 2011. Di Korea Selatan, hari besar ini dirayakan dengan festival selama seminggu yang biasanya berakhir pada hari yang sama dengan Puja Waisak di daerah lain di Asia.
Ulang tahun Buddha merupakan hari libur Buddha terbesar di Korea. Sepanjang jalan kota dan kuil dihiasi lentera untuk perayaan selama seminggu. Di Vihara Sekte Jogye di Seoul, selama satu bulan sebelum perayaan dimulai, sejumlah anak laki-laki menghabiskan waktu di vihara. Di dalam vihara, anak-anak tersebut belajar mendalami kehidupan keseharian para bhiksu dan memperdalam ajaran Buddha.
Tingkah laku para calon bhiksu kecil sungguh jenaka. Ada yang menangis pada saat rambutnya dicukur bersih atau tertidur pada saat sesi istirahat. Mereka juga menonton tayangan tiga dimensi di SK Telecom Ubiquitous Museum di Seoul.
Bhiksu Cilik Peringati Ulang Tahun Budha
Umat Budha di seluruh dunia memperingati ulang tahun Budha Sakyamuni pada Selasa (10/5), bertepatan dengan tanggal 8 bulan 4 penanggalan Imlek. Di Korea Selatan, selama kurang lebih satu bulan sebelum perayaan sejumlah anak laki-laki menghabiskan waktu di vihara sekte Jogye di Seoul. Di dalam vihara, anak-anak tersebut belajar mendalami kehidupan keseharian para Bhiksu dan memperdalam ajaran Budha.
Source : Vivanews Photo
Nur Farida Ahniar
VIVAnews - Umat Budha seluruh dunia merayakan hari kelahiran-pencapaian kesadaran Buddha-wafat Buddha Sakyamuni pada Selasa, 10 Mei 2011. Di Korea Selatan, hari besar ini dirayakan dengan festival selama seminggu yang biasanya berakhir pada hari yang sama dengan Puja Waisak di daerah lain di Asia.
Ulang tahun Buddha merupakan hari libur Buddha terbesar di Korea. Sepanjang jalan kota dan kuil dihiasi lentera untuk perayaan selama seminggu. Di Vihara Sekte Jogye di Seoul, selama satu bulan sebelum perayaan dimulai, sejumlah anak laki-laki menghabiskan waktu di vihara. Di dalam vihara, anak-anak tersebut belajar mendalami kehidupan keseharian para bhiksu dan memperdalam ajaran Buddha.
Tingkah laku para calon bhiksu kecil sungguh jenaka. Ada yang menangis pada saat rambutnya dicukur bersih atau tertidur pada saat sesi istirahat. Mereka juga menonton tayangan tiga dimensi di SK Telecom Ubiquitous Museum di Seoul.
Bhiksu Cilik Peringati Ulang Tahun Budha
Umat Budha di seluruh dunia memperingati ulang tahun Budha Sakyamuni pada Selasa (10/5), bertepatan dengan tanggal 8 bulan 4 penanggalan Imlek. Di Korea Selatan, selama kurang lebih satu bulan sebelum perayaan sejumlah anak laki-laki menghabiskan waktu di vihara sekte Jogye di Seoul. Di dalam vihara, anak-anak tersebut belajar mendalami kehidupan keseharian para Bhiksu dan memperdalam ajaran Budha.
Sejumlah anak laki-laki mengenakan kacamata 3D sambil menonton film di SK Telecom Ubiquitous Museum di Seoul, Korea Selatan.
Sejumlah anak laki-laki berdiri di bawah lampion di vihara Jogye, Seoul, Korea Selatan.
Sejumlah anak laki-laki berjalan di bawah lampion di vihara Jogye, Seoul, Korea Selatan.
Sejumlah anak laki-laki memakai kacamata 3-D sambil memegang ponsel pintar layar sentuh di SK Telecom Ubiquitous Museum di Seoul, Korea Selatan.
Sejumlah anak lelaki berkumpul di SK Telecom Ubiquitous Museum di Seoul, Korea Selatan.
Seorang anak bernama Won Bob menangis setelah kepalanya dicukur gundul di vihara Jogye, Seoul, Korea Selatan.
Seorang anak laki-laki berdiri di bawah lampion di vihara Jogye, Seoul, Korea Selatan.
Seorang anak laki-laki berkepala gundul tertidur selama sesi istirahat di vihara Jogye di Seoul, Korea Selatan.
Source : Vivanews Photo
Friday, May 6, 2011
5/4/11 Lakers vs Mavericks Photo Gallery
Subscribe to:
Posts (Atom)