detikcom
detikcom - Minggu, 20 Desember
Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) COP 15 di Denmark menghasilkan Copenhagen Accord yang di dalamnya terdapat lima usulan Indonesia. Hal ini disambut baik oleh Presiden SBY.
"Bagi Indonesia, ini berita baik. Tidak ada yang dibuang atau ditinggalkan," kata Presiden SBY dalam keterangan pers saat transit di Dubai, Uni Emirat Arab, Sabtu (19/12) malam waktu setempat atau Minggu (20/12/2009) dini hari di Indoensia seperti dilansir situs presidensby.info.
Begitu mendarat di Dubai International Airport untuk mengisi bahan bakar, Presiden SBY mengontak Menlu Marty Natalegawa dan Ketua Delegasi Indonesia, Rachmat Witoelar, yang masih berada di ruang sidang COP 15, di Kopenhagen, Denmark. Rachmat mengabarkan perkembangan terakhir konferensi yang menerima Copenhagen Accord hasil diskusi 26 negara untuk mengatasi kebuntuan. Indonesia termasuk di dalam 26 negara tesebut.
Ketika meninggalkan Kopenhagen, Presiden SBY masih mendapat kabar jalannya konferensi masih alot dan terancam gagal menghasilkan konsensus. Dengan diterimanya Copenhagen Accord, berarti ada substansi yang akan dibahas lagi pada tahun depan. "Ada arah untuk negosiasi pada pertengahan 2010 mendatang di Jerman," jelas SBY.
Meskipun belum puas sepenuhnya, Indonesia senang dengan diterimanya Copenhagen Accord. Apalagi lima poin usulan Indonesia masuk di dalamnya. "Indonesia senang, karena tekah bersikap sepenuh hati untuk kut menyelamatkan bumi kita, menyelamatkan anak-anak negeri kita," ujar SBY.
Usai memberi keterangan pers, Presiden SBY dan rombongan bertolak menuju Jakarta. Diperkirakan pesawat kepresidenan A330-300 milik Garuda akan tiba di bandara Halim Perdanakusuma pada Minggu (20/12) pagi.
Menyertai Presiden dalam kunjungan ke Eropa ini, antara lain, Menlu Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendag Mari E Pangestu, Menteri ESDM Darwin Z Saleh, Menhan Purnomo Yusgiantoro, dan beberapa gubernur yang wilayahnya memiliki hutan.
No comments:
Post a Comment