Tuesday, December 7, 2010

Sekutu Bicara Tak Ikutkan China

Kompas - 1 jam 59 menit lalu

KOMPAS.com – Tiga negara yakni Jepang, Korea Selatan, serta Amerika Serikat bergegas menggelar pembicaraan di Washington. Ini adalah salah satu upaya negara-negara di kawasan dalam meningkatkan upaya diplomatik guna mencegah konflik kembali terjadi.

Menurut warta AP dan AFP pada Senin (6/12/2010), Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan dua mitranya tadi termasuk yang ikut andil dalam pembicaraan itu. Pertemuan ini dilakukan dua minggu setelah serangan mematikan Korea Utara terhadap pulau Korea Selatan karena Seoul melakukan latihan militer. China yang merupakan sekutu paling penting Korut tidak diundang. Namun, ketiga negara diperkirakan akan membahas usulan Beijing tentang perundingan darurat kawasan.

Pengaruh

Dalam pembicaraan telepon sebelumnya, Obama mendesak Presiden China Hu Jintao untuk bekerja sama dengan AS sebagai "pesan tegas" kepada Korea Utara bahwa provokasi terhadap Korsel "tidak dapat diterima".

Catatan pembicaraan juga menunjukkan perbedaan pandangan. Beijing menginginkan semua pihak menahan diri dan menolak menyalahkan Pyongyang. Di sisi lain, Washington menginginkan Beijing lebih meminta tanggung jawab Korea Utara.

Sejumlah pejabat AS kecewa terhadap posisi China. Utamanya, mengingat besarnya pengaruh China terhadap para pemimpin Korea Utara.

Sementara itu, Mahkamah Kejahatan Internasional akan menyelidiki apakah aksi Korut dapat dipandang sebagai kejahatan perang. Mahkamah tersebut menyatakan akan memeriksa peristiwa penembakan pulau Yeonpyeong pada tanggal 23 November yang menewaskan dua marinir Korea Selatan dan dua warga sipil.

Keadaan di semenanjung tetap tidak menentu. Pada Senin, Korea Selatan tetap melakukan serangkaian latihan penembakan baru meskipun Pyongyang sudah mengeluarkan peringatan. Latihan dilakukan di pantai bagian timur, barat dan selatan tetapi tidak dilakukan di daerah sensitif di sepanjang perbatasan laut di barat.

Menteri pertahanan Korea Selatan yang baru mengatakan pihaknya akan melakukan serangan udara jika Korut kembali menyerang warga sipil.

No comments:

Post a Comment