Wednesday, November 20, 2013

Tinggal 2 Tiket Tersisa ke Piala Dunia Brasil

VIVAbola - Sejauh ini, 30 tim dipastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2014, Brasil. Hanya tersisa dua slot lagi yang akan diperebutkan oleh 4 negara lewat pertandingan kualifikasi.

Dari ke-30 tim yang lolos, 13 di antaranya berasal dari daratan Eropa. Yang teranyar, Prancis, Portugal, Kroasia, dan Yunani, memastikan diri terbang ke Brasil setelah mampu unggul atas lawan-lawannya melalui babak playoff.

Lalu, Afrika sudah mengirimkan 5 wakilnya ke Piala Dunia. Kelimanya, memang negara-negara yang sudah sarat pengalaman tampil di pesta sepakbola terbesar di dunia tersebut.

Untuk Asia, peta kekuatan masih tidak berubah. Tim-tim yang lolos adalah poros dari kekuatan sepakbola Benua Kuning. Mereka adalah Jepang, Iran, Australia, dan Korea Selatan.

Benua Amerika juga sudah menyumbangkan 8 kontestannya tampil di Brasil. Amerika Selatan adalah zona yang paling sengit persaingannya. Terbukti, dua langganan Piala Dunia, Uruguay dan Meksiko harus berjuang hingga babak playoff demi mendapatkan dua tiket yang tersisa.

Sejauh ini, Meksiko dan Uruguay menjadi dua tim yang diunggulkan untuk meraih dua tiket tersebut. Pasalnya, di pertemuan pertama, keduanya mampu membantai lawan masing-masing.

Bermain di kandang sendiri, Meksiko mampu menang dengan skor besar, 5-1, di pertemuan pertama atas Selandia baru. Sedangkan Uruguay, memiliki kualitas yang jauh lebih baik ketimbang Yordania. Meski bermain di kandang lawan, Luis Suarez dan kawan-kawan mampu melibas Yordania dengan lima gol tanpa balas.

Di atas kertas, dua tiket hampir pasti akan jatuh ke tangan Meksiko dan Uruguay. Namun, sepakbola bukanlah hitungan matematika. Meski Selandia Baru dan Yordania memiliki kualitas tim yang tidak lebih baik, mereka masih berpeluang untuk lolos.

Meksiko akan melakoni partai kedua pada Rabu 20 November 2013 siang nanti WIB di Westpac Stadium, Wellington, kandang Selandia Baru. Lalu, Uruguay akan menjamu Yordania pada Kamis, 21 November 2013 pagi WIB. 

Berikut tim-tim yang sudah lolos ke putaran final Piala Dunia 2014, Brasil:

Zona Asia: Australia, Jepang, Iran, Korsel.

Zona Afrika: Aljazair, Pantai Gading, Nigeria, Kamerun, Ghana.

Zona Eropa: Belgia, Kroasia, Prancis, Yunani, Belanda, Rusia, Swiss, Bosnia-Herzegovina, Inggris, Jerman, Italia, Portugal, Spanyol.

Zona Amerika Utara, Tengah, dan Karibia: Kosta Rika, Amerika Serikat, Honduras.

Zona Amerika Selatan: Argentina, Chile, Ekuador, Brasil, Kolombia. (one)
 
Source : Viva bola

Saturday, November 9, 2013

印尼「趕屍」神秘禁忌 屍體被碰到就破功

住在印尼東部蘇拉威西島上,托拉雅族「趕屍」儀式讓人驚嘆世界真是無奇不有,當地人認為這是一種黑魔術,亡者透過趕屍走入棺木後,將轉世獲得新生。整個過程也是有禁忌的,在進行儀式前的特定時間內,不能有任何人碰觸亡者的遺體,否則趕屍會失效,無法自行走入棺木中。
看到屍體走路,可能有些人會覺得毛骨悚然,對托拉雅(Toraja)人而言,這卻是引領亡者邁向來世的神聖儀式。趕屍儀式必須透過專業的趕屍人來執行,只是要請趕屍人來一趟可不便宜,因此每每碰上親友過世,家人們必須花一段時間存錢,才能舉行葬禮。
在家人存錢的過程中,亡者會像在世時一樣躺在床上;當地人還把遺體視為病人,這個時候不能有任何人碰觸到屍體,否則趕屍儀式將會失效,無法自行走入棺木中。
由於該地的信仰認為,死者遺體一定要回到家鄉會見親友,否則無法轉世投胎,才出現「趕屍」儀式。同樣的,托拉雅人舉行葬禮毫不馬虎,也少見悲傷和難過。趕屍下葬的過程中,還有年輕人與屍體合照,親友替屍體換衣服神情也非常自然;透過趕屍,亡者就在眾人護送下躺入棺木迎接來世。
曾有國家地理頻道在當地報導整個葬禮過程,數百位親友從各地來幫忙,大家臉上看不到悲傷,反而像是場有說有笑的親友聚餐。傳統習俗中,葬禮結束後要把活牛奉獻給神明,奉獻的越多,死者就能越快到達天堂。富有人家一次過世可能就宰殺數十頭牛。在宰殺前,還會舉行鬥牛比賽娛樂觀眾,宰殺後的肉則分給來參加喪禮的親友們享用。
但而關於印尼趕屍儀式源起為何,相傳是數百年前當地爆發內戰,戰爭後留下的遺體必須送回各自的故鄉安葬,但路程遙遠,屍體加上棺木重達數百公斤,運送成本太高,因此便透過趕屍,讓亡者自己走回家才下葬。

Source : Website

印尼神秘「趕屍」

一直以來「趕屍」都是古老又神祕的民間傳說,又以「湘西趕屍」最廣為人知;而住在印尼東部的蘇拉威西島上的托拉雅族,也有「趕屍」的傳統文化,該地的信仰認為,死者遺體一定要回到家鄉會見親友,否則無法轉世投胎,才出現這樣的儀式。網路上更流傳許多讓屍體站立換衣服,然後躺入棺材的畫面。

新聞網站mamasa-online曾經報導指出,當地一位名為史拉薩(Selasa)的男子,在自己3歲那年親眼目睹屍體站立行走。他說,一位老太太死後在房間裡躺了3天,經過特殊的儀式過後,老太太自己站了起來走出房間躺入棺木。
過去托拉雅人們都不願意前往外地,就是擔心出意外客死他鄉,沒辦法下葬。然而根據史拉薩的說法,過去托拉雅人都知道「趕屍
」的方法,只是現今交通比從前發達,自然鮮少有人實際操作趕屍。
由於把死亡視為新生,托拉雅人舉行葬禮毫不馬虎;就算不見趕屍人將遺體從遠方帶回來,卻仍然可以見到盛大的葬禮。而且當地人一點都不害怕亡者的遺體,對活人一樣陪伴。根據網路影片的畫面,還有年輕人與遺體合照,親友替遺體換衣服神情也非常自然;最後亡者就在眾人攙扶下躺入棺材,準備迎接來世。

Source : website

Saturday, July 20, 2013

海南雞飯做法

材料 :

鮮雞----------------------  1支
薑-------------------------10片
蔥-------------------------  1棵(切段)

醃料 :

鹽-------------------------1、2湯匙

薑蓉材料 :

薑------------------------- 4片(切粒)
蔥------------------------- 1棵(切粒)
蒜------------------------- 3瓣(切粒)
油------------------------- 2湯匙
鹽------------------------- 半湯匙

 1)鮮雞洗淨抹乾,在雞身上取出雞油備用。用鹽搽勻雞內外鹽1小時(時間越久越入味)。白米用水洗淨瀝乾備用。





 2)用大半煲水,放下薑片及蔥段,先用小火雞背向上蓋蓋煮10分鐘。再反轉雞胸向上蓋蓋煮8分鐘,再反回雞背向上蓋上蓋煮一會冷煲內加熱然後熄火(自己用半煲水去煮所以要反雞但雞湯比較香濃令雞油飯好吃點。若你用水全蓋過雞便不用反雞但是湯會淡味一點。水蓋全雞小火煮20分鐘)



3) 熄火后先焗浸20分鐘之後再反雞再多焗10分鐘




4) 浸雞時可以先炒雞油飯至油份儘出,拿走雞油粒剩下雞油。




5)下2薑片、蔥段炒香再下白米,用中小火把米慢慢炒香(也有人加班蘭業一起煮雞油飯)。



6)炒約7-10分鐘至米金黃香味即成,拿走薑蔥備用。




7)浸完的雞,雞湯留起。




8)把雞放入冷水浸泡冷卻約15-20分鐘。




9)炒過的米放入飯煲加入浸雞的雞湯去煮飯(若喜歡油香一點可以加入一點雞湯上的油)。




10)冷卻的雞可斬塊即成。


 11)飯煮熟后即可享用


Friday, June 14, 2013

TUMIMBAL LAHIR (Patisandhi / Punabhava)



AJARAN mengenai tumimbal-lahir sangat erat hubungannya dengan Hukum Karma. Ajaran tumimbal-lahir dalam agama Buddha membuktikan adanya kehidupan makhluk yang berulang-ulang.

Tumimbal-lahir (patisandhi/punabbhava) bukan berarti pemindahan atau penjelmaan. Dalam agama Buddha tidak dikenal pemindahan atau penjelmaan dari nama (bathin/jiwa) setelah seseorang meninggal dunia.

Tetapi dikenal dengan istilah "penerusan" (patisandhi) dari nama, disebut Patisandhi-vinnana.

Ketika seseorang akan meninggal dunia, kesadaran-ajal (cuti-citta) mendekati kepadaman dan didorong oleh kekuatan-kekuatan kamma. Kemudian, kesadaran-ajal (cuticitta) padam dan langsung menimbulkan kesadaran penerusan (patisandhi-vinnana) untuk timbul pada salah satu dari 31 Alam Kehidupan (Bhumi 31) sesuai dengan karmanya. Hal ini secara umum disebut pula suatu permulaan dari bentuk kehidupan baru.

Ada 4 cara tumimbal-lahirnya makhluk-makhluk, yaitu :
1. Jajabuja-Yoni : Makhluk yang lahir dari kandungan, seperti manusia, kuda, kerbau dan lain-lain
2. Andaja-Yoni : Makhluk yang lahir dari telur, seperti Burung, ayam, bebek dan lain-lain
3. Sansedaja-Yoni : Makhluk yang lahir dari kelembaban, seperti nyamuk, ikan dan lain-lain.
4. Opapatika-Yoni : Makhluk yang lahir secara spontan, langsung membesar, seperti para dewa, brahma, makhluk neraka, setan dan lain-lain.

Di samping itu terdapat pula 4 macam tumimbal-lahir secara penerusan kehidupan di 31 Alam Kehidupan, yaitu :
1. Apaya-Patisandhi : Bertumimbal-Lahir di alam Apaya.
2. Kamasugati-Patisandhi : Bertumimbal-lahir di alam Kamasugati.
3. Rupavacara-Patisandhi : Bertumimbal-lahir di alam Rupa-jhana.
4. Arupavacara-Patisandhi : Bertumimbal-lahir di alam Arfipajhana.


Bila kita berbicara tentang tumimbal-lahir, tentunya ada yang bertanya dimana makhluk-makhluk itu bertumimbal-lahir?

Dalam hal ini ada 31 Alam Kehidupan yang merupakan tempat diam makhluk-makhluk Nibbana (Nirvana) adalah di luar dari 31 Alam Kehidupan itu. Makhluk-makhluk yang diam di 31 Alam Kehidupan itu masih mengalami kelahiran dan kematian, masih mengalami derita. 31 Alam Kehidupan tidak kekal adanya. Sebaliknya, Nibbana itu terbebas dari kelahiran dan kematian, terbebas dari derita, tidak termusnah, ada dan tidak berubah, kekal adanya.

Jika seseorang belum mencapai kesucian tingkat Arahat, setelah ia meninggal dunia, ia akan dilahirkan kembali dalam salah satu Alam dari 31 Alam Kehidupan sesuai dengan karmanya.


31 ALAM KEHIDUPAN TERBAGI MENJADI TIGA KELOMPOK :

I. Kama-Bhumi 11
Yaitu 11 Alam Kehidupan yang makhluk-makhluknya masih senang dengan napsu indera dan melekat pada panca indera.

II. Rupa-Bhumi 16
Yaitu 16 Alam Kehidupan yang makhluk-makhluknya mempunyai Rupa Jhana (Jhana Bermateri, hasil dari melaksanakan Samata Bhavana).

III. Arupa-Bhumi 4
Yaitu 4 Alam Kehidupan yang makhluk-makhluknya mempunyai Arupa Jhana (Jhana Tanpa Bermateri, hasil dari melaksanakan Samatha Bhavana)


-------------------------------

I. Kama-Bhumi 11 terdiri dari :

1. Apaya-Bhumi 4 (4 alam kehidupan yang menyedihkan), yaitu :
(1). Niraya-Bhumi : Alam Neraka.
(2). Tiracchana-Bhumi : Alam Binatang.
(3). Peta-Bhumi : Alam Setan.
(4). Asurakaya-Bhumi : Alam Raksasa Asura

2. Kamasugati-Bhumi 7 (7 alam kehidupan nafsu yang menyenangkan) :
(1). Manussa-Bhumi : Alam Manusia.
(2). Catummaharajika-Bhumi : Alam Empat Dewa Raja.
(3). Tavatimsa-Bhumi : Alam 33 Dewa. Di Sorga ini Sang Buddha mengajarkan Abhidhamma kepada Ratu Mahamaya (Ibunda-Nya) dan para dewa lainnya.
(4). Yama-Bhumi : Alam Dewa Yama.
(5). Tusita-Bhumi : Alam Kenikmatan. Ratu Mahamaya dan Maitreya Bodhisattva diam di Sorga ini.
(6). Nimmanarati-Bhumi : Alam Dewa yang menikmati ciptaannya.
(7). Paranimmita-vasavatti-Bhumi : Alam Dewa yang membantu menyempumakan ciptaan dewa-dewa lainnya.



* Penjelasan Apaya-Bhumi 4 *


(1). Niraya-Bhumi : Alam Neraka.

Suatu alam disebut Niraya-Bhumi (alam neraka) karena alam ini tidak terdapat kesenangan dan kabahagiaan. Niraya-Bhumi (alam neraka) terbagi pula dalam beberapa kelompok alam, diantaranya dikenal kelompok Maha-Naraka 8, yaitu :
1. Sanjiva-Naraka
Makhluk yang diam di Neraka ini mengalami berbagai macam siksaan.
2. Kalasutta-Naraka
Makhluk yang diam di Neraka ini tubuhnya dipotong-potong sampai terpisah.
3. Sanghata-Naraka
Makhluk yang diam di Neraka ini tubuhnya ditindih dengan berbagai macam alat berat.
4. Roruva-Naraka
Makhluk yang diam di Neraka ini mengalami siksaan berat sehingga menjerit-jerit.
5. Maharoruva-Naraka
Makhluk yang diam di Neraka ini mengalami siksaan lebih berat..sehingga suara jerit dan tangisan lebih keras.
6. Tapana-Naraka
Makhluk yang diam di Neraka ini mengalami siksaan dengan api yang menyala di tubuhnya.
7. Mahatapana-Naraka
Makhluk yang diam di Neraka ini mengalami kepanasan sepanjang masa.
8. Avici-Naraka (Devadatta diam di alam Avici Naraka ini).
Makhluk yang diam di Neraka ini mengalami siksaan berat berulang-ulang dalam kelahiran dan kematian di alam Neraka ini: Setelah mati hidup kembali dan disiksa seterusnya.


Pembagian kejahatan yang membawa akibat tumimbal-lahir dalam alam Neraka:
-> Membunuh manusia dan sejenisnya : Terlahir di alam-alam Sanjiva-Naraka dan Kalasutta-Naraka.
-> Membunuh binatang dan sejenisnya : Terlahir di alam-alam Sangata-Naraka dan Roruva-Naraka.
-> Mencuri dan sejenisnya : Terlahir di alam Maharoruva-Naraka.
-> Membakar kota dan sejenisnya : Terlahir di alam Tapana-Naraka.
-> Mempunyai pandangan salah dan sejenisnya : Terlahir di alam Mahatapana-Naraka.
-> Melakukan lima perbuatan durhaka : Terlahir di alam Avici-Naraka.


(2). Tiracchana-Bhumi : Alam Binatang.

Suatu alam disebut Tiracchana-Bhumi (alam binatang), karena makhluk-makhluk yang diam di alam ini tidak mempunyai tempat yang khusus.

Makhluk binatang ini terbagi dalam dua kelompok, yaitu :
1. Kelompok makhluk binatang yang dapat dilihat dengan mata.
2. Kelompok makhluk binatang yang tidak dapat dilihat dengan mata.
3. Makhluk binatang yang berkaki terbagi dalam 4 kelompok, yaitu :
- Apadatiracchana : Kelompok makhluk binatang yang tidak mempunyai kaki, seperti ular, ikan, cacing dan lain-lainnya.
- Dvipadatiracchana : Kelompok makhluk binatang yang mempunyai dua kaki, seperti ayam, burung, bebek dan lain-lainnya.
- Catupadatiracchana : Kelompok makhluk binatang yang mempunyai empat kaki, seperti kerbau, tikus, kuda dan lain-lainnya.
- Bahuppadatiracchana : Kelompok makhluk binatang yang mempunyai banyak kaki, seperti ulat bulu, lipan dan lain-lainnya.


(3). Peta-Bhumi : Alam Setan.

Suatu alam disebut Peta-Bhumi (alam setan), karena makhluk yang diam di alam ini jauh dari kesenangan dan kebahagiaan.

Makhluk Setan ini terbagi dalam beberapa kelompok, diantaranya terdapat kelompok-kelompok setan yang disebut PETA 4, PETA 12 dan PETA 21 sebagai tertulis di bawah ini :

-> PETA 4 (terdapat dalam Kitab Petavatthu-Atthakatha)
- Paradattupajivika-Peta :
Setan yang memelihara hidupnya dengan memakan makanan yang disuguhkan orang dalam upacara sembahyang.
- Khupapipasika-Peta : Setan yang selalu lapar dan haus.
- Nijjhamatanhika-Peta :Setan yang selalu kepanasan.
- Kalakancika-Peta : Setan yang sejenis Asura.

*Penjelasan* :
Hanya Paradattupajivika-Peta saja yang dapat menerima makanan yang diberikan orang dalam upacara sembahyang serta kiriman jasa dari keluarga. Para Bodhisattva, jika terlahir menjadi setan, akan menjadi Paradattupajivika-Peta, dan tidak akan menjadi setan (peta) yang lain.


-> PETA 12 (terdapat dalam Kitab Gambhilokapannatti).
- Vantasa-Peta: Setan yang makan air ludah, dahak dan muntah.
- Kunapasa-Peta : Setan yang makan mayat manusia dan binatang.
- Guthakhadaka-Peta : Setan yang makan berbagai kotoran.
- Aggijalamukha-Peta : Setan yang dimulutnya selalu ada api.
- Sucimuja-Peta : Setan yang mulutnya sekecil lobang jarum.
- Tanhattika-Peta : Setan yang dikendalikan oleh napsu keinginan rendah sehingga lapar dan haus.
- Sunijjhamaka-Peta : Setan yang berbulu hitam seperti arang.
- Suttanga-Peta : Setan yang mempunyai kuku tangan kaki yang panjang dan tajam seperti pisau.
- Pabbatanga-Peta : Setan yang bertubuh setinggi gunung.
- Ajagaranga-Peta : Setan yang bertubuh seperti ular.
- Vemanika-Peta : Setan yang menderita pada waktu siang, dan senang pada waktu malam dalam kahyangan.
- Mahidadhika-Peta : Setan yang mempunyai ilmu gaib.

-> PETA 21 (terdapat dalam Kitab Suci Vinaya dan Lakkhanasanyutta).
- Attisankhasika-Peta : Setan yang mempunyai tulang bersambungan, tetapi tidak mempunyai daging.
- Mansapesika-Peta : Setan yang mempunyai daging terpecah-pecah, tetapi tidak mempunyai tulang.
- Mansapinada-Peta : Setan yang mempunyai daging berkeping-keping.
- Nicachaviparisa-Peta : Setan yang tidak mempunyai kulit.
- Asiloma-Peta: Setan yang berbulu tajam.
- Sattiloma-Peta : Setan yang berbulu seperti tombak.
- Usuloma-Peta : Setan yang berbulu panjang seperti anak panah.
- Suciloma-Peta: Setan yang berbulu sepertijarum.
- Dutiyasuciloma-Peta: Setan yang berbulu seperti jarum kedua (lebih tajam).
- Kumabhanda-Peta : Setan yang mempunyai kemaluan sangat besar.
- Guthakupanimugga-Peta : Setan yang bergelimangan dengan kotoran.
- Guthakhadaka-Peta: Setan yang makan berbagai macam kotoran.
- Nicachavitaka-Peta: Setan perempuan yang tidak mempunyai kulit.
- Dugagandha-Peta : Setan yang baunya sangat busuk.
- Ogilini-Peta: Setan yang badannya seperti bara api.
- Asisa-Peta: Setan yang tidak mempunyai kepala.
- Bhikkhu-Peta : Setan yang berbadan seperti bhikkhu. .
- Bhikkhuni-Peta : Setan yang berbadan seperti bhikkhuni.
- Sikkhamana-Peta: Setan yang berbadan seperti Setan yang berbulu seperti pelajar wanita atau calon bhikkhuni.
- Samanera-Peta : Setan yang berbadan seperti samanera.
- Samaneri-Peta : Setan yang berbadan seperti samaneri.


(4). Asurakaya-Bhumi : Alam Raksasa Asura 
Suatu alam disebut Asurakaya-Bhumi (alam raksasa asura), karena makhluk yang diam di alam ini jauh dari kemuliaan, kebebasan, kesenangan dan kebahagiaan.

Pembagian makhluk yg di sebut Asura :
- Deva-Asura : kelompok Dewa yg di sebut Asura
- Peta-Asura : kelompok Hantu yg di sebut Asura
- Niraya-Asura : kelompok makhluk Neraka yg di sebut Asura



* Penjelasan Kamasugati-Bhumi 7 *

(1). Manussa-Bhumi : Alam Manusia.

Suatu alam disebut Manussa-Bhumi (alam manusia), karena makhluk yang diam di alam ini mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik, yang berguna dan yang tidak berguna, yang berfaedah dan yang tidak berfaedah dan lain-lainnya.

Dalam hal ini ada 4 macam Manusia (Manussa 4) yaitu:

- Manussa-Naraka: Manusia Naraka. Manusia yang senang membunuh makhluk, seperti berburu, pejagal, algojo, perbuatannya selalu berdasarkan kebencian (dosa).

- Manussa-Peta: Manusia Setan. Manusia yang tidak kenaI kebajikan, senang meladeni napsu indera, Kelompok Dewa yang disebut perbuatannya selalu berdasarkan ketamakan / keserakahan (lobha).

- Manussa-Tiracchana: Manusia Binatang. Manusia yang tidak kenaI kebajikan dan kejahatan, keras hati, sombong, senang bicara kasar dan jorok, tidak berbakti pada orang tua, tidak akur dengan saudara, perbuatannya selalu berdasarkan kebodohan bathin (moha).

- Manussa-Manussa : Manusia-Manusia. Manusia yang mengetahui yang mana yang baik dan buruk, yang mana patut dilakukan dan tidak dilakukan, yang berfaedah dan tidak berfaedah, mempunyai rasa malu (hiri) berbuat kejahatan dan takut (ottappa) akan akibat dari perbuatan jahat, hidupnya selalu berpedoman dengan dhammavinaya (Tipitaka).


(2). Catummaharajika-Bhumi : Alam Empat Dewa Raja.

Suatu alam disebut Catummaharajika-Bhumi (alam empat raja dewa), karena di alam tersebut diam Empat Raja Dewa yang bernama :
- Davadhatarattha
- Davavirulaka
- Davavirupakkha
- Davakuvera

Catummaharajjika-Bhumi terbagi dalam 3 kelompok yaitu :

- Bhumamattha-Devata: Para Dewa yang berdiam di atas tanah, seperti para dewa yang diam di gunung, sungai, laut, rumah, cetiya, vihara, candi dan lain-lain.

- Rukakhattha-Devata : Para Dewa yang diam diatas pohon. Dewa ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu:
- Kelompok dewa yang mempunyai kahyangan di atas pohon.
- Kelompok dewa yang tidak mempunyai kahyangan di atas pohon.

- Akasattha-Devata : Para Dewa yang berdiam di angkasa, seperti di bulan, bintang, dan planet lainnya.

Suatu alam disebut Tavatimsa-Bhumi (alam dari 33 dewa), karena dahulu kala ada sekelompok pria yang berjumlah 33 orang yang selalu bekerja sarna dalam berbuat kebaikan, seperti bersama-sama membantu fakir miskin, bersama-sama melaksanakan dana untuk pembangunan vihara, rumah sakit, sekolah dan lain-lainnya. Sewaktu mereka meninggal dunia semuanya terlahir dalam satu alam kehidupan, yang disebut Tavatimsa-Bhumi (alam tiga puluh tiga dewa).


(3). Tavatimsa-Bhumi : Alam 33 Dewa. 

Di Sorga ini Sang Buddha mengajarkan Abhidhamma kepada Ratu Mahamaya (Ibunda-Nya) dan para dewa lainnya


(4). Yama-Bhumi : Alam Dewa Yama.

Suatu alam disebut Yama-Bhumi (alam dewa yama), karena para dewa yang diam di alam ini terbebas dari kesulitan, yang ada hanya kesenangan.

(5). Tusita-Bhumi : Alam Kenikmatan. Ratu Mahamaya dan Maitreya Bodhisattva diam di Sorga ini. 

Suatu alam disebut Tusita-Bhumi (alam dewa kenikmatan), karena para dewa yang diam di alam ini terbebas dari kepanasan hati, yang ada hanya kesenangan dan kenikmatan.

(6). Nimmanarati-Bhumi : Alam Dewa yang menikmati ciptaannya.

Suatu alam disebut Nimmanarati-Bhumi (alam dewa yang menikmati ciptaannya), karena para dewa yang diam di alam ini menikmati kesenangan panca indera dari hasil ciptaannya.

(7). Paranimmita-vasavatti-Bhumi: Alam Dewa yang membantu menyempumakan ciptaan dewa-dewa lainnya. 

Suatu alam disebut Paranimmita-vasavatti-Bhumi (alam dewa yang membantu menyempurnakan ciptaan dari dewa-dewa lainnya), karena para dewa yang diam di alam ini, disamping menikmati kesenangan panca indera, juga mampu membantu menyempurnakan ciptaan dewa-dewa lainnya.




* Perbedaan Alam Manusia dengan Alam Dewa * 

* Di Alam Dewa, Ariya-Puggala (Orang Suci) lebih banyak dari Alam Manusia, karena pada jaman Sang Buddha Gotama banyak orang mencapai kesucian tingkat Sotapanna dan Sakadagami setelah mendengar khotbah Dharma langsung dari Sang Buddha Gotama. Kemudian, setelah meninggal dunia mereka terlahir dialam Dewa. Ada juga yang mendengar khotbah Dharma langsung dari Sang Buddha Gotama mencapai kesucian tingkat Anagarni dan Arahat. Mereka yang telah menjadi Anagami, bila meninggal dunia, terlahir di alam Rupa-Brahma. Tetapi Arahat telah terbebas dari kelahiran dan kematian, mencapai Saupadisesa-nibbana atau Kilesa Parinibbana, setelah Aranat meninggal dunia mereka mencapai Anupadisesanibbana atau Khandha Parinibbana atau Parinibbana.

* Keistimewaan di Alam Manusia ialah adanya Sangha, ada yang mengajarkan dan belajar Tipitaka, sebagian besar para Bodhisattva lahir di Alam manusia untuk mencapai kesucian tingkat Kebuddhaan. Sebaliknya, di Alam Dewa tidak ada Sangha, dan tidak ada yang mengajarkan Tipitaka.



II. Rupa-Bhumi 16 terdiri dari :

1. Pathama Jhana Bhumi 3 (3 Alam kehidupan Jhana Pertama), yaitu :
(1). Brahma Parisajja Bhumi : Alam pengikut pengikut Brahma.
(2). Brahma Purohita Bhumi : Alam para menteri Brahma.
(3). Maha Brahma Bhumi : Alam Brahma yang besar.

2. Dutiya Jhana Bhumi 3 (3 Alam kehidupan Jhana Kedua), yaitu :
(1). Brahma Parittabha Bhumi : Alam para Brahma yang kurang cahaya.
(2). Brahma Appamanabha Bhumi : Alam para Brahma yang tak terbatas cahayanya. 
(3). Brahma Abhassara Bhumi: Alam para Brahma yang gemerlapan cahayanya.

3. Tatiya Jhana Bhumi 3 (3 Alam Kehidupan Jhana Ketiga), yaitu :
(1). Brahma Parittasubha Bhumi : Alam para Brahma yang kurang auranya.
(2). Brahma Appamanasubha Bhumi : Alam para Brahma yang tak terbatas auranya.
(3). Brahma Subhakinha Bhumi : Alam para Brahma yang auranya penuh dan tetap.

4. Catuttha Jhana Bhumi 7 (7 Alam Kehidupan Jhana Keempat), yaitu :
(1). Brahma Vehapphala Bhumi : Alam para Brahma yang besar Pahalanya.
(2). Brahma Asannasatta Bhumi : Alam para Brahma yang kosong dari kesadaran.

Selanjutnya Alam-Alam dari Jhana ke empat ini dinamai Alam Suddhavasa 5, yaitu 5 Alam Kehidupan Yang Murni, Alam Kehidupan khusus untuk para Anagami, yaitu :
(3). Brahma Aviha Bhumi : Alam para Brahma yang tidak bergerak.
(4). Brahma Atappa Bhumi : Alam para Brahma yang suci.
(5). Brahma Sudassa Bhumi : Alam para Brahma yang indah.
(6). Brahma Sudassi Bhumi : Alam para Brahma yang berpandangan terang.
(7). Brahma Akanittha Bhumi : Alam para Brahma yang luhur.



* Penjelasan*

Anagami yang tidak mempunyai Catutthajjhanakusala (sutta) atau Palicamajjhana-kusala (Abhidhamma) tidak dapat terlahir di Alam Suddhavasa 5. Beliau yang tidak mempunyai Pancamajjhana-kusala, setelah meninggal, akan terlahir di Alam Rupa-Jhana (bukan Suddhavasa 5) dengan kekuatan "Maggasiddhi-Jhana".



III. Arupa-Bhumi 4 terdiri dari :

1. Akasanancayatana Bhumi : Keadaan dari konsepsi ruangan tanpa batas.
2. Vinnanancayatana Bhumi : Keadaan dari konsepsi kesadaran tanpa batas.
3. Akincanayatana Bhumi ; Keadaan dari konsepsi kekosongan.
4. Nevasannanasannayatana Bhumi : Keadaan dari konsepsi bukan pencerapan pun bukan tidak pencerapan.


SOURCE : Facebook