Monday, November 30, 2009

Ballon d'Or Sisakan 10 Nama

VIVAnews
By Marco Tampubolon - Senin, 30 November

VIVAnews - Jumlah pemain yang bersaing untuk mendapatkan pengharagaan Ballon d'Or mulai mengerucut. Hingga Minggu, 29 November 2009 hanya tersisa 10 nama yang berpeluang merebut gelar bergengsi tersebut.

Seperti dilansir situs resmi France Football, tak satupun dari 10 pemain yang tersisa berasal dari Prancis. Karim Benzema, Yoann Gourcuff, dan Franck Ribery yang sebelumnya masih bertahan di posisi 30 teratas sudah tersingkir.

Ke-10 pemain yang tersisa didominasi oleh pemain dari Argentina, Inggris, dan Spanyol. Masing-masing negara masih menyisakan dua wakilnya. Sedangkan Pantai Gading, Kamerun, dan Brasil, dan Portugal hanya menyisakan satu pemain.

Peraih Ballon d'Or musim lalu, Cristiano Ronaldo masih bertahan hingga saat ini. Namun untuk sementara striker Barcelona asal Argentina, Lionel Messi tetap menjadi favorit para pemilih.

Ballon d'Or merupakan penghargaan tahunan yang diberikan oleh majalah sepakbola France Football. Pemilihan dilakukan dengan melibatkan wartawan-wartawan Olaharaga yang ada di benua Eropa. Keputusan akhir akan diumumkan, Selasa, 1 Desember 2009.

10 Nama yang Tersisa

Cristiano Ronaldo (Portugal, Real Madrid)

Didier Drogba (Pantai Gading, Chelsea)

Samuel Eto'o (Kamerun, Inter Milan)

Steven Gerrard (Inggris, Liverpool)

Zlatan Ibrahimovic (Swedia, FC Barcelone)

Andres Iniesta (Spanyol, FC Barcelone)

Kaka (Brésil, Real Madrid)

Lionel Messi (Argentina, FC Barcelone)

Wayne Rooney (Inggris, Manchester United)

Xavi Alonso (Spanyol, FC Barcelone)

Menangi Derby Mersey, Liverpool Masuk 5 Besar

VIVAnews
By Edwan Ruriansyah - Senin, 30 November

VIVAnews - Liverpool kembali mengintip persaingan di Liga Inggris (Premier League). The Reds mendapatkan tambahan motivasi setelah memenangi Derby Merseyside atas Everton.

Merseyside Merah menaklukkan Merseyside Biru 2-0. Kemenangan ini sangat berarti karena dibukukan The Reds di kandang lawan, Goodison Park, Minggu 29 November 2009.

Liverpool membuka skor lewat gol bunuh diri Joseph Yobo di menit 12. Tendangan Javier Mascherano justru mengenai Yobo dan berbelok menjebol gawang.

Dirk Kuyt memperbesar keunggulan Liverpool dari tendangan jarak dekat pada menit 80. Gol Kuyt mematahkan semangat tuan rumah Everton yang berambisi membalas.

Berkat raihan tiga poin ini, Liverpool merangsek ke posisi 5 besar. Pasukan Rafa Benitez mengantongi 23 poin dari 14 laga.

Poin Liverpool sama dengan Aston Villa, tapi The Reds unggul selisih gol tipis. Hasil ini tentu membuka kembali persaingan Liverpool di jalur titel Premier League.

Kematangan Chelsea Taklukkan Arsenal

VIVAnews
By Edwan Ruriansyah - Senin, 30 November

VIVAnews - Di kandangnya, Arsenal dibuat tak berkutik oleh Chelsea. The Young Gunners terbukti kalah matang dari The Blues.

Arsenal harus mengakui keunggulan Chelsea 0-3 dalam bigmatch bertajuk Super Sunday di Emirates Stadium. Kehilangan striker Robin van Persie sangat terasa buat pasukan Arsene Wenger.

Trio penyerang yang dimainkan Wenger: Samir Nasri, Andrei Arshavin dan Eduardo da Silva tak bisa berbuat apa-apa. Mereka selalu mentah di depan tembok Chelsea yang digalang John Terry dan Ashley Cole.

Bahkan, duet Terry dan Cole yang selalu diteriaki," huuuu" oleh fans Arsenal menjadi sutradara terciptanya dua gol awal Chelsea. Kerjasama apik Terry dan Cole di menit 41 diselesaikan oleh Didier Drogba.

Berikutnya, crossing Cole di menit 45 gagal dihalau bek Arsenal, William Gallas. Bola justru membentur badan Thomas Vermaelen dan menipu kiper Manuel Almunia.

Skor 2-0 untuk Chelsea bertahan sampai turun minum.

Arsenal langsung menggebrak di awal babak kedua. Arshavin sempat mencetak gol di menit 49, tapi dianulir wasit.

Itu akibat kaki Eduardo melayang terlalu tinggi saat berebut bola dengan kiper Chelsea, Petr Cech. Kerjasama segitiga Fabregas, Eduardo dan Arshavin itu akhirnya sia-sia.

Arsenal beberapa kali coba menyusun serangan. Terutama setelah masuknya Carlos Vela menggantikan Samir Nasri, dan Tomas Rosicky menggantikan Eduardo. Sayangnya, ketidakmatangan pemain-pemain muda Arsenal ini kembali mentah di hadapan tembok Chelsea.

Bahkan, Chelsea kembali menambah keunggulan di menit 86. Tendangan bebas Drogba nan keras merobek jala Almunia tanpa bisa berbuat apa-apa.

Ini gol ke-11 Drogba di Premier League musim ini. Striker Pantai Gading ini menjadi top skorer sementara bersama Jermain Defoe (Tottenham Hotspur).

Skor 3-0 untuk Chelsea tak berubah. Dengan hasil ini, The Blues mempertahankan posisi di puncak klasemen sementara Premier League dengan 36 poin dari 14 laga.

Chelsea unggul lima poin atas Manchester United. Juga 11 poin atas Arsenal di posisi 3 yang baru memainkan 13 laga.

Terry: Kemenangan Atas Arsenal Sangat Vital

VIVAnews
By Edwan Ruriansyah - Senin, 30 November

VIVAnews - Kemenangan Chelsea di bigmatch atas Arsenal 3-0 sangat vital. Semua punggawa The Blues sepakat, terutama John Terry.

Kapten Chelsea ini menyebut raihan tiga poin di Emirates Stadium itu sangat penting demi menjaga trek juara. Apalagi, Chelsea juga mematahkan rekor 100 persen kemenangan Arsenal di kandangnya.

"Kami bermain sangat bagus, percaya diri dan punya spirit tim. Kami harus meneruskan hal ini," kata Terry kepada Sky Sports 1.

Dua gol Didier Drogba serta gol bunuh diri Thomas Vermaelen membuat Chelsea kembali memimpin klasemen Premier League. Chelsea unggul lima poin atas Manchester United.

The Blues mendapatkan tekanan bergelombang dari Arsenal di babak pertama. Perlahan tapi pasti, anak asuh Carlo Ancelotti mulai menguasai keadaan ketika gol pertama Drogba tercipta.

"Kami mempersiapkan diri dengan sangat serius jelang lawan Arsenal. Kami berulangkali menyimak rekaman video Arsenal. Kami tahu, mereka sangat bagus saat menguasai bola," lanjut Terry.

"Kami bisa menunaikan tugas dengan baik. Duet striker Nicolas (Anelka) dan Didier saling bertukar posisi, juga dengan gelandang sehingga menimbulkan problem buat mereka," tutur Terry.

Ferguson: Nani Tak Dijual

VIVAnews
By Edwan Ruriansyah - Senin, 30 November

VIVAnews - Manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson menegaskan takkkan menjual winger Portugal, Luis Nani di bursa transfer musim dingin, Januari 2010.

"Beberapa klub besar seperti AC Milan dan Benfica seringkali menyebut nama Nani. Tapi, kami tak pernah dikontak oleh mereka. Dan kami juga tak ingin menjualnya," kata Ferguson kepada Sunday Mirror.

Nani memang sempat menyatakan rasa frustrasinya di Old Trafford. Terutama setelah ia tak kunjung menembus Starting XI Ferguson.

Kepergian Cristiano Ronaldo ke Real Madrid seharusnya membuat Nani jadi pilihan utama. Tapi, mimpi indah Nani itu tak seperti kenyataan yang terjadi.

"Dia baru berusia 23. Jika seseorang datang menawar Nani pada Januari nanti, kami akan bilang padanya bahwa dia takkan pergi kemana pun," lanjut Ferguson. "Dia anak muda yang sangat ingin bermain. Mungkin dia akan saya beri kesempatan melawan Spurs di Piala Liga, pekan ini."

Pamor Nani tergusur oleh kecemerlangan Luis Antonio Valencia. Ferguson juga masih ingin menggali kemampuan pemain muda anyar Gabriel Obertan.

"Saya tak pernah mengkritik Nani. Tapi, perkembangan kedua pemain itu memang mengganggunya," ucap Ferguson.

"Saya telah bicara padanya agar mengambil setiap peluang yang datang," tutup Ferguson.

Satu Pemain Liverpool Dapat Pujian Khusus

VIVAnews

VIVAnews - Kemenangan Liverpool atas Everton, Sabtu, 29 November 2009, mampu mengangkat rasa percaya diri The Reds. Belakangan ini kemenangan memang seolah enggan menghampiri kubu Anfield.

Terakhir kali Liverpool menang di kompetisi lokal adalah saat melawan Manchester United lebih dari sebulan lalu tepatnya pada 25 Oktober 2009. Kemudian di empat pertandingan berikutnya di Liga Inggris dan Piala Liga, pasukan Rafa Benitez tak pernah menang.

Maka tak heran jika kemenangan 2-0 atas Everton di Goodison Park bagai pelepas dahaga yang begitu dinanti. Ada satu pemain yang mendapat pujian khusus dari Benitez menyusul kemenangan yang menempatkan mereka di posisi kelima klasemen sementara.

"Kami telah melihat kalau Pepe Reina adalah kiper hebat. Saat kami mengontraknya, kami tahu kalau kami telah mendapat kiper yang sangat bagus. Bagi saya dia adalah salah satu yang terbaik di dunia," kata Benitez seperti diberitakan Soccer Way.

Saat Liverpool unggul 1-0 atas Everton, Reina melakukan penyelamatan gemilang. Dia menghalau sundulan Tim Cahill. Bola muntah yang ditendang Marouane Fellaini juga berhasil dimentahkan.

Dirk Kuyt juga memuji penampilan Reina yang punya peran penting dalam merebut hasil tak kebobolan pertama musim ini di kandang lawan pada kompetisi Liga Inggris.

"Dia salah satu yang terbaik di dunia. Dia benar-benar membantu kami hari ini," kata Kuyt.

Anjing Juga Terserang Flu Babi

detikcom
detikcom - Senin, 30 November

Flu babi ternyata tidak hanya menjangkiti manusia maupun babi. Anjing pun ternyata dapat terserang penyakit mematikan tersebut.

"Virus flu babi 99 persen identik terdeteksi pada dua anjing yang juga beredar pada tubuh manusia," demikan berita yang dilansir oleh news.com.au seperti dikutip dari kantor berita AFP, Senin (30/11/2009).

Menurut Informasi yang diperoleh dari petugas peternakan di Beijing China, anjing tersebut terkena virus setelah sebelumnya melakukan kontak dengan manusia yang terjangkit virus flu babi. Kemudian anjing yang terkena virus flu babi tersebut menularkan pada anjing yang berada di dekatnya.

"Anjing juga dapat membuat anjing yang ada di dekatnya terjangkit virus flu babi setelah dia terkena virus flu babi," terang seorang petugas kesehatan di China.

Sepuluh hari sebelumnya, dikabarkan empat ekor babi di Propinsi Heilongjiang, China didiagnosa terkena virus flu babi. Selain itu di sejumlah negara di benua Amerika juga melaporkan adanya hewan yang terjangkit virus flu babi.

Seperti di kawasan, Iowa Amerika Serikat seorang kucing dikabarkan terkena virus flu babi. Kejadian ini merupakan hal baru yang ada didunia, dimana virus flu babi menjangkiti populitas hewan sejenis kucing.

Sunday, November 29, 2009

Alasan Chelsea Terdepan Dapatkan Ribery

By Toto Pribadi - Minggu, 29 November

VIVAnews - Chelsea akan menjadi klub yang paling ngotot mendapatkan gelandang Bayern Munich Franck Ribery. Fatwa sang pemilik Roman Abramovich menjadi alasannya.

Abramovich sepertinya telah jatuh cinta pada Ribery. Meski sadar tantangan akan datang dari klub-klub elit Eropa lainnya, namun Abramovich rupanya tak peduli. Ribery harus berkostum The Blues.

Bahkan taipan Rusia ini telah meminta kepada chief executive Chelsea Ron Gourlay untuk mewujudkan ambisinya mendapatkan winger timnas Prancis ini secepatnya.

Seperti yang dilansir Mailonline, Sabtu 28 November 2009, Chelsea akan mengajukan tawaran pembuka berikisar 35-45 juta pounds untuk Ribery. Chelsea langsung menargetkan Ribery bergabung pada bulan Januari 2010 nanti.

Namun jika gagal, Chelsea akan tetap menjadikan Ribery sebagai bidikan pada musim panas nanti. Kontrak Ribery sendiri baru akan berakhir pada musim panas 2011 mendatang.

Sebelumnya Ribery telah menjadi target beberapa klub elit Eropa macam Real Madrid, Barcelona, Manchester United dan Liverpool. Tapi tawaran tinggi Abramovich berupa gaji 200.000 pounds atau Rp 3,1 miliar per pekan tentu akan sulit ditolak.

Benitez: Saya Tolak Madrid Demi Liverpool

By Toto Pribadi - Minggu, 29 November

VIVAnews - Posisi Rafael Benitez sebagai manajer Liverpool kini tengah digoyang. Kegagalan di Liga Champions dan merosotnya performa The Reds di Liga Inggris menjadi alasannya. Namun manajer asal Spanyol ini punya pembelaan.

Benitez seakan ingin mengirimkan sinyal buat para pengkritiknya terutama media-media Inggris. Benitez kembali mengungkapkan jika dirinya telah menolak tawaran menarik dari beberapa klub termasuk Real Madrid demi Liverpool.

"Saya telah dengan jelas menjelaskan posisi saya di sini. Dalam beberapa tahun ini saya menerima beberapa tawaran dari klub-klub besar dengan uang besar tapi saya selalu memutuskan tinggal. Itu saya lakukan karena saya ingin yang terbaik untuk klub ini," ujar Benitez kepada Daily Mail.

Manajer yang telah mempersembahkan satu trofi Liga Champions buat Liverpool ini sepertinya tak ingin pengorbanannya itu dilupakan hanya karena serentetan hasil buruk The Reds. Benitez cukup optimis jika hasil buruk The Reds musim ini masih bisa diperbaiki.

"Saya akan tetap bekerja dan memenangkan pertandingan dengan klub ini. Dan saya berharap dalam lima tahun waktu saya di sini kami dapat membicarakan perpanjangan kontrak saya," tambahnya.

Meski mendapat serangan dari media-media Inggris, namun Benitez memang masih mendapat kepercayaan dari fans The Reds. Bahkan Liverpudlian mengarahkan kekesalan mereka pada duo pemilik The Reds, George Gillet dan Tom Hicks.

Rooney Hattrick, MU Dekati Chelsea

By Edwan Ruriansyah - Minggu, 29 November

VIVAnews - Tiga penalti terjadi dalam laga Portsmouth kontra Manchester United. Wayne Rooney memborong tiga gol awal MU.

Itulah fenomena yang terjadi dalam laga Liga Inggris (Premier League) di Fratton Park, Sabtu 28 November 2009. MU akhirnya melibas tuan rumah Portsmouth 4-1.

Rooney yang juga striker tim nasional Inggris mencetak hattrick buat Setan Merah. Gol pertama Rooney dicetak dari titik penalti di menit 25.

Penalti lahir setelah Rooney dijatuhkan kapten Portsmouth, Michael Brown. Rooney yang mengambil sendiri eksekusi penalti sukses menggetarkan jala Asmir Begovic.

Tak berselang lama, tuan rumah Portsmouth langsung memberikan perlawanan. Kali ini, penalti kembali lahir, giliran buat Portsmouth.

Kevin Prince Boateng sukses menjebol jala Tomas Kuszczak di menit 32. Hasil 1-1 ini bertahan sampai turun minum.

MU kembali unggul saat babak kedua baru berjalan tiga menit. Umpan chip Darren Fletcher ke Ryan Giggs diteruskan dengan kaki kiri ke Rooney yang masih berada dalam posisi on side.

Tanpa ampun, tendangan keras Rooney menghajar jala Begovic. MU 2, Portsmouth 1.

Setan Merah kembali mendapatkan penalti di menit 54 setelah Giggs dijatuhkan oleh Frédéric Piquionne di sudut kanan kotak penalti Portsmouth. Dan Rooney yang ditunjuk jadi eksekutor sukses mencetak hattrick dalam laga ini.

Ini gol ke-10 Rooney di Premier League musim ini. Roo menyamai torehan gol Jermaine Defoe serta mendekatkan diri dengan top skorer sementara Fernando Torres dengan 11 gol.

Selain Rooney, Giggs layak dinobatkan menjadi bintang MU malam ini. Pemain veteran MU ini mencetak gol keempat MU di menit 87.

Proses gol ini terbilang cantik lewat free kick melewati pagar pemain Portsmouth serta ke pojok kiri atas gawang yang tak terjangkau kiper Begovic. Ini juga jadi gol ke-100 Giggs di pentas Premier League.

Dengan hasil ini, United mendekati Chelsea di klasemen sementara dengan nilai 31 dari 14 laga. MU tertinggal dua poin dari Chelsea yang baru memainkan big match dan Super Sunday di kandang Arsenal, Minggu malam WIB, 29 November 2009.

Sedangkan Portsmouth makin terperosok di dasar klasemen. Anak asuh Avram Grant ini baru mengemas tujuh poin dari 14 laga.

Tahan Villa, Spurs Geser Arsenal

By Edwan Ruriansyah - Minggu, 29 November

VIVAnews - Aston Villa gagal menaklukkan tamunya Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Inggris (Premier League). Hasil itu justru membuat Spurs menggeser Arsenal.

Dalam laga di Villa Park, Minggu dini hari WIB, 29 November 2009 itu, Spurs menahan Villa 1-1. Gol Villa dicetak Gabriel Agbonlahor di menit 10 menyambut sepak pojok. Gaby memanfaatkan bola rebound dari rekannya.

Setelah gol itu, Spurs sebenarnya berkali-kali membahayakan gawang Villa. Tapi, kecemerlangan kiper Brad Friedel menggagalkan beberapa peluang emas anak asuh Harry Redknapp.

Top skorer sementara, Jermain Defoe sempat menggetarkan jala Friedel di menit 74. Tapi, gol Defoe dianulir wasit karena bola sempat menyentuh tangannya sebelum ditendang dan masuk.

Spurs baru bisa membalas lewat bek Michael Dawson di menit 77. Tendangan keras Dawson menyambut sepak pojok tak bisa dibendung Friedel.

Hasil ini membuat Spurs menggeser posisi Arsenal. Spurs kini nangkring di posisi 3 klasemen sementara Premier League.

The Lily Whites meraih 26 poin dari 14 laga. Spurs unggul satu poin atas Arsenal yang baru berlaga Minggu malam WIB, 29 November 2009.

Sedangkan Villa meraih 23 poin dari 14 laga. Posisi Villa rawan tergusur Liverpool yang juga baru berlaga Minggu malam.

Thursday, November 26, 2009

Hiddink Incar Posisi Direktur Teknik Chelsea

VIVAnews
By Edwan Ruriansyah - Rabu, 25 November

VIVAnews - Gagal bersama Rusia dan ditolak Australia, Guus Hiddink tak putus asa. Meneer Hiddink membidik jabatan di Chelsea.

Hiddink gagal meloloskan Rusia ke Piala Dunia 2010. Ia sempat digosipkan kembali masuk tim kepelatihan Australia yang dibantunya lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2006. Tapi, kubu Socceroos menepisnya karena masih puas dengan kinerja Pim Verbeek, asisten Hiddink di PD 2002 kala menangani Korea Selatan.

Kini, Hiddink berencana kembali ke mantan klubnya, Chelsea. Pria 63 tahun ini membidik posisi direktur teknik The Blues. "Saya sangat mengincar posisi itu," sebut Hiddink seperti dilansir Dailymail.

Hiddink mengaku sudah cukup menjadi manajer atau pelatih sebuah tim. Ia juga menolak tawaran mantan klubnya, PSV Eindhoven yang menawari posisi sebagai dewan direksi. Posisi direktur teknik masih sangat menggoda Hiddink.

"Sebagai direksi, Anda hanya akan bilang setuju atau tidak setuju di berbagai bisnis. Sedangkan direktur teknik masih bersinggungan dengan tim," lanjut Hiddink. "Itulah yang saya suka. Jabatan itu memberikan pengaruh lebih kepada strategi dan pengembangan klub."

Hiddink sempat ditawari posisi direktur teknik Chelsea seusai menjadi manajer interim, akhir musim lalu. Dan kini pintu itu kembali terbuka setelah Manajer Carlo Ancelotti ingin berduet dengan Hiddink di tim kepelatihan The Blues.

Kerja Rangkap

Kontrak Hiddink bersama Rusia berakhir pada Juli 2010. Ia ditawari perpanjangan kontrak dua tahun lagi. Tapi, Hiddink punya klausul dalam kontraknya yang memperbolehkan pergi setelah gagal membawa Rusia ke Piala Dunia.

Bukan mustahil pula Hiddink akan kembali bekerja rangkap untuk Rusia dan Chelsea. Itu jika Sergey Kapkov terpilih sebagai Ketua Persatuan Sepakbola Rusia (RFU), Februari 2010.

Kapkov adalah tangan kanan Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Sedangkan hubungan Hiddink dan Abramovich saat ini sangat harmonis.

Opsi terakhir ini tampaknya lebih mungkin. Dan hal ini dibenarkan Presiden RFU, Vitaly Mutko.

"Kami telah kembali mengikat kesepakatan dengan Guus, meski baru secara lisan. Ia akan segera mengambil keputusan. Kami akan bertemu kembali sebelum akhir tahun dan mengambil keputusan bersama," tutur Mutko.

Fergie Kepincut Bek Muda Brasil

VIVAnews
By Marco Tampubolon - Kamis, 26 November

VIVAnews - Radar Manchester United kembali menangkap talenta baru asal negeri Samba, Brasil. Setelah memiliki Rodrigo Possebon, Fabio, Raphael Da Silva, dan Anderson, kini Setan Merah mulai mendekati pemain belia Dodo.

Dodo sebenarnya bukan target baru MU. Seperti dilaporkan The Daily Mail dn Daily Mirror, MU bahkan nyaris mengontrak pemain muda itu dengan bandrol £5 juta pada Mei lalu. Namun kesepakatan tertunda sampai akhirnya Manajer MU, Sir Alex Ferguson menyaksikan aksi Dodo dari dekat.

Pencari bakat MU telah menyaksikan Dodo beraksi dalam beberapa kesempatan. Terakhir, Dodo tampil mengesankan pada Piala Dunia U-17 di Amerika Selatan baru-baru ini. Dodo juga sudah diundang untuk latihan di Carrington.

Aksinya langsung memikat hati Fergie. Pelatih asal Skotlandia itupun kini tengah menjajaki upaya untuk mentransfernya.

Dodo juga menyambut baik rencana ini. Dia mengaku sangat tertarik untuk pindah ke Inggris. Apalagi di Negeri Ratu Elizabeth itu sudah banyak pemain asal Brasil yang lebih dulu merumput.

"Banyak pemain yang memimpikan untuk tampil bersama timnas untuk selanjutnya pindah ke tim Eropa. Saya melakukan itu. Tahun depan, saya akan bergabung dengan tim pertama saya Manchester United. Saya ingin menjadi pemain terbaik di dunia," katanya.

Bila terjadi kesepakatan, Dodo akan bergabung dengan pemain-pemain Brasil lainnya di Old Trafford. Mereka adalah Rodrigo Possebon, Fabio, Raphael Da Silva, dan Anderson. Untuk menghindari masalah izin kerja Dodo disarankan untuk memegang paspor Portugal.

Tekuk Porto, Chelsea Kunci Posisi Puncak

VIVAnews
By Marco Tampubolon - Kamis, 26 November

VIVAnews - Meski menyisakan satu laga lagi, Chelsea berhail mengunci posisi puncak Grup D Liga Champions. The Blues tak tergusur lagi setelah sukses mengalahkan tuan rumah Porto 1-0.

Kedua tim sama-sama sudah memastikan diri lolos ke babak 16 besar Liga Champions musim ini. Namun kondisi ini tak membuat duel yang digelar di Estádio do Dragão tidak bergairah.

Chelsea yang berstus tim tamu sudah mulai menguasai pertandingan sejak babak pertama dimulai. Gempuran penyerang-penyerang The Blues yang dikomandoi Nicolas Anelka dan Didier Drogba beberapa kali mampu mengancam gawang Porto.

Salah satu peluang emas Chelsea tercipta pada menit ke-16. Usai mendapat umpan dari Branislav Ivanovic, Drogba langsung melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Sayang bola masih jatuh dalam pelukan kiper Porto, Beto.

Porto juga sempat memaksa Petr Cech untuk jatuh bangun pada menit ke-20 lewat aksi Fernando Belluschi. Begitu juga pada menit ke-30, Belluschi memaksa Cech untuk bekerja maksimal dalam menyematkan gawangnya.

Setelah bermain imbang 0-0 di babak pertama, tuan rumah akhirnya berhasil memecah kebuntuan pada menit ke- 69 lewat aksi Nicolas Anelka. Memanfaatkan umpan silan dari Florent Malouda, penyerang timnas Prancis ini menggetarkan jala gawang Porto dengan tandukannya.

Tertinggal, Porto mencoba menaikkan tempo permainannya. Namun hingga pertandingan berakhir, skro tidak berubah 1-0 untuk Chelsea.

Apoel dan Atletico Berbagi Imbang

Pada pertandingan Grup D lainnya, Apoel Nicosia ditahan imbang Atletico Madrid 1-1. Nenad Mirosavijlevic membuka keunggulan Apoel dengan golnya di menit 5. Sedangkan Atletico mebalasnya lewat gol Simao pada menit ke-62.

Susunan pemain

Porto: Beto, Sapunaru (Farias '80), Rolando, Bruno Alves, Pereira, Belluschi (Guarin '72), Fernando, Raul Meireles, Varela (Hulk '60), Falcao, Rodriguez.

Chelsea: Cech, Ivanovic, Carvalho, Terry, Zhirkov, Mikel, Ballack (Essien '68), Malouda, Deco (Cole '76), Anelka, Drogba

Tekuk Porto, Chelsea Kunci Posisi Puncak

VIVAnews
By Marco Tampubolon - Kamis, 26 November

VIVAnews - Meski menyisakan satu laga lagi, Chelsea berhail mengunci posisi puncak Grup D Liga Champions. The Blues tak tergusur lagi setelah sukses mengalahkan tuan rumah Porto 1-0.

Kedua tim sama-sama sudah memastikan diri lolos ke babak 16 besar Liga Champions musim ini. Namun kondisi ini tak membuat duel yang digelar di Estádio do Dragão tidak bergairah.

Chelsea yang berstus tim tamu sudah mulai menguasai pertandingan sejak babak pertama dimulai. Gempuran penyerang-penyerang The Blues yang dikomandoi Nicolas Anelka dan Didier Drogba beberapa kali mampu mengancam gawang Porto.

Salah satu peluang emas Chelsea tercipta pada menit ke-16. Usai mendapat umpan dari Branislav Ivanovic, Drogba langsung melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti. Sayang bola masih jatuh dalam pelukan kiper Porto, Beto.

Porto juga sempat memaksa Petr Cech untuk jatuh bangun pada menit ke-20 lewat aksi Fernando Belluschi. Begitu juga pada menit ke-30, Belluschi memaksa Cech untuk bekerja maksimal dalam menyematkan gawangnya.

Setelah bermain imbang 0-0 di babak pertama, tuan rumah akhirnya berhasil memecah kebuntuan pada menit ke- 69 lewat aksi Nicolas Anelka. Memanfaatkan umpan silan dari Florent Malouda, penyerang timnas Prancis ini menggetarkan jala gawang Porto dengan tandukannya.

Tertinggal, Porto mencoba menaikkan tempo permainannya. Namun hingga pertandingan berakhir, skro tidak berubah 1-0 untuk Chelsea.

Apoel dan Atletico Berbagi Imbang

Pada pertandingan Grup D lainnya, Apoel Nicosia ditahan imbang Atletico Madrid 1-1. Nenad Mirosavijlevic membuka keunggulan Apoel dengan golnya di menit 5. Sedangkan Atletico mebalasnya lewat gol Simao pada menit ke-62.

Susunan pemain

Porto: Beto, Sapunaru (Farias '80), Rolando, Bruno Alves, Pereira, Belluschi (Guarin '72), Fernando, Raul Meireles, Varela (Hulk '60), Falcao, Rodriguez.

Chelsea: Cech, Ivanovic, Carvalho, Terry, Zhirkov, Mikel, Ballack (Essien '68), Malouda, Deco (Cole '76), Anelka, Drogba

Kalah, Fergie Kritik Wasit (Lagi)

VIVAnews
By Zika Zakiya - Kamis, 26 November

VIVAnews - Manchester United ditundukkan Besiktas 0-1 di Matchday 5 Liga Champions, Rabu 24 November 2009 (Kamis dini hari WIB). Yang menyakitkan lagi, kekalahan itu terjadi di depan pendukung Setan Merah di Old Trafford, Inggris.

Manajer MU Sir Alex Ferguson merasa kalau hasil itu tidak layak diraih timnya. Sebab, harusnya dalam laga itu MU mendapat tendangan penalti setelah Patrice Evra diganjal di kotak terlarang. Namun wasit Stephane Lannoy diam saja dan tetap meneruskan pertandingan.

"Itu harusnya penalti. Ini sudah dua kali berturut-turut mereka (wasit) tidak memberikan penalti," kata Fergie seperti dilansir Times of India.

"Di babak kedua, mereka (Besiktas) sangat defensif. Mereka menghentikan permainan dan mengulur waktu. Sulit bagi para pemain muda (MU) mengerti hal itu. Tapi setidaknya itu jadi pengalaman baik untuk mereka," tambahnya.

Fergie memang harus berhati-hati soal kritiknya pada wasit. Masih teringat kalau manajer asal Skotlandia itu diganjar Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) karena pernah mengkritik pengadil di Premier League.

Maka itu dari pada kembali mengkritik korps baju hitam, Fergie dalam jumpa pers pasca pertandingan lebih banyak fokus pada pemain-pemain mudanya.

"Kami sudah menunjukkan hal baik malam ini (dini hari WIB). Hal ini memberi masukan yang sangat baik. Tapi akhirnya kami malah tidak mendapat hasil yang kami inginkan," ujar Fergie.

Beruntung buat MU, hasil itu tak menggoyahkan mereka di tangga klasemen sementara Grup B. Wolfsburg dan CSKA Moskow masih berpeluang menemani Setan Merah menuju babak 16 besar. Namun juara grup sudah hampir pasti berada dalam genggaman MU.

Wednesday, November 25, 2009

Mourinho & Guardiola di Mata Ibrahimovic

VIVAnews
By Edwan Ruriansyah, Toto Pribadi - Selasa, 24 November

VIVAnews - Striker Barcelona, Zlatan Ibrahimovic diragukan akan tampil saat menjamu bekas klubnya Inter Milan. Tapi, itu tak lantas membuat Ibra absen memberikan bumbu penyedap di laga krusial ini.

Psywar dikumandangkan striker Swedia itu jelang matchday 5 Liga Champions di Camp Nou, Selasa 24 November 2009. Tanpa ragu Ibra coba membandingkan Inter dan Barca.

“Kami bermain 4-4-2 di Inter, dan di sini kami memainkan 4-3-3. Ada sebuah perbedaan besar secara mental pada dua klub," ujar Ibra di situs resmi FIFA.

“Di sini saya bermain dengan kostum nomor 9, tapi pelatih memberikan saya kebebasan untuk melebar ke kanan atau ke kiri. Di Inter saya lebih terisolasi sehingga lebih banyak ruang untuk menyerang," bebernya.

Puncaknya, Ibra juga menyengat sosok Jose Mourinho yang dibanding-bandingkannya dengan Josep Guardiola. Kedua pelatih ini menjadi aktor penentu di belakang layar.

“Perbedaan utama adalah Guardiola lebih atraktif. Itu diperlihatkannya saat menjelaskan sesuatu saat latihan. Secara fisik, dia juga bisa mendemonstrasikannya karena dia dulu seorang pemain hebat," lanjut Ibra.

“Mourinho tidak pernah bermain di level tinggi, tapi mampu menggambarkan sesuatu dengan jelas. Keduanya mempunyai hasrat dan sikap yang bagus untuk meraih kesuksesan. Keduanya seorang juara," pungkasnya.

Saat ini, Barca masih berada di peringkat 3 klasemen Grup F dengan torehan 4 poin, sama dengan Rubin Kazan yang menduduki runner-up. Sedangkan sang tamu Inter Milan berada di puncak dengan 6 poin.

Lini Depan & Belakang MU Beda Nasib

VIVAnews
By Marco Tampubolon - Rabu, 25 November

VIVAnews - Striker Dimitar Berbatov akan memperkuat Manchester United saat bertemu Besiktas di Old Trafford, Rabu, 25 November 2009. Sayang, Setan Merah harus kehilangan beberapa pilar di lini belakang.

Berbatov sebelumnya sempat absen dari lapangan hijau. Cedera lutut memaksanya untuk jadi penonton saat MU berhadapan dengan lawan-lawannya.

Namun seperti dilaporkan Guardian, Berbatov telah berlatih bersama rekan-rekannya hari ini. Staf pelatih di MU mulai mempertimbangkan

pemain Bulgaria itu untuk tampil pada lanjutan Liga Champions lawan Besiktas.

Sayang, hadirnya Berbatov belum membuat Manajer MU, Sir Alex Ferguson lega. Pasalnya, lini belakang Setan Merah harus kehilangan Rio Ferdinand dan Jonny Evans. John O'Shea dan Gary Neville juga tidak terlihat latihan hari ini.

Di bawah mistar gawang, Fergie juga dihadapkan pada absennya Edwin van der Sar akibat cedera lutut. Pria asal Skotlandia itu harus memilih antara Tomasz Kuszczak dan Ben Foster.

Eto'o Disambut Hangat Publik Camp Nou

VIVAnews
By Zika Zakiya - Rabu, 25 November

VIVAnews - Striker Inter Milan Samuel Eto'o hanya bisa tertunduk lesu saat peluit panjang pertandingan melawan Barcelona dibunyikan. Di Camp Nou dalam Matchday 5 Liga Champions, Inter takluk 2-0 dari mantan klub Eto'o itu, Selasa 24 November 2009 (Rabu dini hari WIB).

Hasil ini menggagalkan misi balas dendam oleh Eto'o. Masih teringat di awal musim 2009-2010, pemain asal Kamerun itu dilepas ke Inter meski dirinya enggan pindah.

Meski demikian, Eto'o terlihat tersentuh dengan sambutan 90 ribu pendukung Barca yang memenuhi Camp Nou. Beberapa saat sebelum pertandingan dimulai, para fans memberikan standing applause untuk mantan pahlawannya itu.

"Untuk semua, saya berterima kasih dengan segenap hati," ujar Eto'o seperti dilansir USA Today.

Sayangnya sambutan itu tak berbuah manis buat Eto'o dan kawan-kawan. Sebab kekalahan ini membuat Inter berada dalam kondisi tidak mengenakkan. La Beneamata jatuh ke posisi dua klasemen sementara Grup F dengan poin enam dari lima pertandingan.

Mau tidak mau, Inter harus menang di pertandingan akhir melawan peringkat tiga, Rubin Kazan. Keduanya akan bertemu pada 9 Desember 2009 di San Siro, Italia, untuk memperebutkan satu jatah tiket ke fase knock out. Sedangkan Barca cukup meraih hasil imbang, maka sudah pasti lolos mendampingi Inter atau Rubin Kaza.

"Meski kalah, saya punya keyakinan kalau kami tetap akan lolos (ke babak 16 besar). Dan saya harap Inter dan Barca akan bertemu di babak final di (Santiago) Bernabeu," kata Eto'o.

Tuesday, November 24, 2009

Over 100 icebergs drifting to N.Zealand: official


AFP

Mon Nov 23, 2:09 am ET

SYDNEY (AFP) – More than 100, and possibly hundreds, of Antarctic icebergs are floating towards New Zealand in a rare event which has prompted a shipping warning, officials said on Monday.

An Australian Antarctic Division glaciologist said the ice chunks, spotted by satellite photography, had passed the Auckland Islands and were heading towards the main South Island, about 450 kilometres (280 miles) northeast.

Scientist Neal Young said more than 100 icebergs -- some measuring more than 200 metres (650 feet) across -- were seen in just one cluster, indicating there could be hundreds more.

He said they were the remains of a massive ice floe which split from the Antarctic as sea and air temperatures rise due to global warming.

"All of these have come from a larger one that was probably 30 square kilometres (11.6 square miles) in size when it left Antarctica," Young told AFP.

"It's done a long circuit around Antarctica and now the bigger parts of it are breaking up and producing smaller ones."

He said large numbers of icebergs had not floated this close to New Zealand since 2006, when a number came within 25 kilometres of the coastline -- the first such sighting since 1931.

"They're following the same tracks now up towards New Zealand. Whether they make it up to the South Island or not is difficult to tell," Young said.

New Zealand has already issued coastal navigation warnings for the area in the Southern Ocean where the icebergs have been seen.

"It's really just a general warning for shipping in that area to be on the alert for icebergs," said Maritime New Zealand spokesman Ross Henderson.

The icebergs are smaller remnants of the giant chunks seen off Australia's Macquarie Island this month, including one estimated at two kilometres (1.2 miles) and another twice the size of Beijing's "Bird's Nest" Olympic Stadium.

Young earlier told AFP he expected to see more icebergs in the area if the Earth's temperature continues to increase.

"If the current trends in global warming were to continue I would anticipate seeing more icebergs and the large ice shelves breaking up," he said.

When icebergs last neared New Zealand in 2006, a sheep was helicoptered out to be shorn on one of the floes in a publicity stunt by the country's wool industry.

Friday, November 20, 2009

Badai Matahari Pernah Terjadi pada 1 September 1859


Written by Ari Julianto
Wednesday, 22 April 2009 08:24

Pada pagi hari,tepatnya 1 September 1859, salah seorang astronom terkenal di Inggris Richard Carrington tengah mengamati matahari. Dengan menggunakan alat filter, dia mempelajari permukaan matahari melalui teleskopnya. Namun, dia begitu terperanjat saat mengetahui ada kilatan cahaya terang keluar dari permukaan matahari. Tanpa diketahuinya, pada hari itu telah terjadi badai matahari yang diprediksikan dunia akan terulang kembali pada 1 September 2012.


Melansir pemberitaan Daily Mail, Selasa (21/4) dikisahkan Carrington mencatat titik cahaya terang yang merupakan awan plasma menuju ke bumi. Sekitar 48 jam kemudian dampaknya mulai terasa luar biasa. Miliaran aurora menyinari langit malam di bumi. Cahayanya sungguh kuat sehingga membuat kita mampu membaca di tengah malam.


Sementara itu, di California, sekelompok pekerja tambang emas bangun lebih awal dari biasanya akibat cahaya terang yang mereka sangka sudah pagi hari. Padahal jam di saat itu menunjukkan pukul 2 dini hari. Sejumlah operator telegraf menerima kejutan listrik tak beraturan akibat arus listrik matahari menghantam jaringan telekomunikasi. Saat itu dunia seakan-akan bermandikan listrik.


Menurut laporan "New Scientist", badai matahari atau solar storm adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari.


Ilmuwan Amerika baru-baru ini memperingatkan bahwa pada tahun 2012 bumi akan mengalami badai matahari dahsyat (Solar Blast), daya rusaknya akan jauh lebih besar dari badai angin "Katrina", dan hampir semua manusia di bumi tidak akan dapat melepaskan diri dari dampak bencananya.


Daniel Becker dari University of Colorado seorang ahli cuaca angkasa menjelaskan, "Sekarang ini kita semakin dekat dengan kemungkinan bencana ini. Jika manusia tidak dapat mempersiapkan diri dengan matang terhadap bencana badai matahari yang akan menimpa ini. Badai matahari ini mungkin akan memutuskan pasokan listrik umat manusia, sinyal ponsel, bahkan termasuk sistem pasokan air."

Bencana besar akan terjadi. Badai matahari akan menerpa bumi dalam waktu dekat. Saat badai menerpa, semua peralatan elektrik bisa rusak dan manusia ke


INILAH.COM, Jakarta

Laporan New Scientist edisi terbaru menyebut, ancaman itu bukan skenario ilmiah satu banding sejuta. Tapi ancaman itu sangat nyata, dan akan terjadi pada September 2012. Badai matahari dahsyat pernah terjadi pada pagi 1 September 1859.

Astronomer Inggris terkenal Richard Carrington yang sedang mengamati matahari, mendapati permukaan matahari terjadi suatu hal yang tidak biasa. Cahaya terang keluar dari permukaan matahari. Cahaya itu membentuk gumpalan besar saat menuju bumi. Hanya dalam tempo 48 jam kemudian mulai menerpa dan efeknya luar biasa.

Sebelum mencapai bumi, aurora terang muncul di langit malam. Saking terangnya, orang bisa membaca koran saat tengah malam. Di California sekelompok penambang bangun dari tidur, mengira hari sudah jajar. Padahal waktu itu baru jam 2 pagi.

Operator telegrap terkena sengatan lisrik, saat badai matahari menghantam.

Bumi layaknya dibasuh medan listrik sangat besar. Tapi pemulihan di zaman itu berlangsung sangat cepat.

Pada 1859, peralatan yang ada hanyalah mesin uap dan tenaga otot. Tapi di zaman modern sekarang, kehidupan semuanya ditopang oleh listrik. Padahal badai matahari bisa menyebabkan lonjatan tenaga lisrik hingga miliaran watt.

Yang lebih berbahaya transformer yang mengubah listrik ribuah volt menjadi 220v untuk rumah tangga akan meledak. Ribuan transformer akan rusak di semua negara.

Tanpa listrik, dunia bisa mengalami masa kegelapan. Pasokan air bersih yang menggunakan listrik akan berhenti. Komunikasi global akan rusak. Badai matahari juga bisa merusak jaringan GPS satelit yang semua penerbangan tergantung padanya.

Saat badai itu menuju bumi, akan diawali aurora paling spektakular. Namun dalam beberapa waktu kemudian, cahaya akan mencapai daratan dan listrik mulai padam. Selanjutnya semua jaringan telepon dan internet akan padam. Begitu juga TV terestrial dan satelit hilang sinyal.

Jadi apakah badai matahari benar bisa terjadi, dan mengapa kita perlu khawatir pada 2012? Pertama badai matahari pernah terjadi pada 1859. Pada 20 tahun lalu badai sangat kecil pernah merontokkan pembangkit litrik di timur laut Kanada dan membuat jutaan orang tanpa listrik. Selain itu ilmuwan menghitung naik turun aktifitas matahari terjadi selama tenggang 11 tahun.

Saat ini matahari memang sedang tenang. Namun solar maximum atau puncak aktifitas, diprediksikan akan terjadi pada 2012. Badai super besar kemungkinan bisa menyerang pada musim gugur, karena orientasi medan magnet bumi terhadap matahari membuat sangat berbahaya.

Lalu apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya? Pembangkit listrik cadangan harus disiapkan. Selain itu satelit baru juga harus diluncurkan untuk mengamati apa yang terjadi di matahari.

Tapi mungkin saja, badai matahari tidak terjadi pada 2012. Tapi pada 2023 akan kembali rawan karena daur solar maximum kembali terulang. Cepat atau lambat, badai itu pasti akan terjadi. Mungkin kita harus menyiapkan lilin, jika listrik pada akhirnya untuk sementara tidak tersedia. [E1]

3 new ancient crocodile species fossils found


AP

By RANDOLPH E. SCHMID, AP Science Writer Randolph E. Schmid, Ap Science Writer – Thu Nov 19, 3:25 pm ET

WASHINGTON – A 20-foot-long crocodile with three sets of fangs — like wild boar tusks — roamed parts of northern Africa millions of years ago, researchers reported Thursday. While this fearsome creature hunted meat, not far away another newly found type of croc with a wide, flat snout like a pancake was fishing for food.

And a smaller, 3-foot-long relative with buckteeth was chomping plants and grubs in the same region.

The three new species, along with new examples of two previously known ancient crocodiles, were detailed Thursday by researchers Paul Sereno of the University of Chicago and Hans Larsson of McGill University in Montreal. They spoke at a news conference organized by the National Geographic Society, which sponsored the research.

"These species open a window on a croc world completely foreign to what was living on northern continents," Sereno said of the unusual animals that lived 100 million years ago on the southern continent known as Gondwana.

Hans Dieter Sues of the Smithsonian Institution's National Museum of Natural History said the discovery revises the ideas of what crocodile-type reptiles were like.

"It's a joy for anyone who is interested in ancient life to see," said Sues, an editor at ZooKeys, which published the findings.

The researchers suggest that these crocs could gallop across the landscape chasing prey and yet dive into water and swim.

"My African crocs appeared to have had both upright, agile legs for bounding overland and a versatile tail for paddling in water," Sereno wrote in an article for National Geographic magazine. "Their amphibious talents in the past may be the key to understanding how they flourished in, and ultimately survived, the dinosaur era."

They weren't racehorses, Sereno said, but they could move quickly. Freshwater crocs in Australia manage to eat a few people every year and these would have been able to do as well, he said. However, there were no people around at the time.

The newly discovered species are:

• Kaprosuchus saharicus, nicknamed "BoarCroc," found in Niger. BoarCroc was a 20-foot-long meat-eater with an armored snout for ramming and three sets of dagger-shaped fangs for slicing. The tusks stuck out above and below the jaw like a modern warthog, said Larsson. "This has never been seen before on any crocodile."

• Araripesuchus rattoides, which the researchers call "RatCroc," found in Morocco. This 3-foot-long croc was a plant- and grub-eater with a pair of buckteeth in the lower jaw it used to dig for food.

• Laganosuchus thaumastos, or "PancakeCroc," found in Niger and Morocco. Also 20 feet long, it was a squat fish-eater with a 3-foot pancake-flat head and spike-shaped teeth on slender jaws. Sereno said it probably remained motionless for hours, its jaws open and waiting for prey.

In addition the researchers found new fossils of two previously named species:

• Anatosuchus minor, "DuckCroc," found in Niger, a 3-foot-long fish-, frog- and grub-eater with a broad snout and Pinocchio-like nose. Special sensory areas on the snout end allowed it to root around on the shore and in shallow water for prey. Its closest relative is in Madagascar.

• Araripesuchus wegeneri, or "DogCroc," found in Niger, a 3-foot-long plant- and grub-eater with a soft, doglike nose pointing forward.

Sereno has focused since 2000 on fossils in the Sahara Desert, his first find being Sarcosuchus imperator, a 40-foot-long creature that would have weighed 8 tons and which he called "SuperCroc."

The new findings are detailed in the journal ZooKeys as well as National Geographic magazine and a documentary scheduled for Saturday on the National Geographic Channel.

Hukuman Ditangguhkan, Ferguson Dampingi MU

VIVAnews
By Toto Pribadi - Jumat, 20 November

VIVAnews - Kabar gembira buat Manchester United. Hukuman empat laga yang diterima Sir Alex Ferguson belum diberlakukan saat MU menjamu Everton, Sabtu 21 November 2009 nanti.

Ferguson akan tetap memimpin Iblis Merah saat meladeni tim besutan David Moyes di Old Trafford. Seperti yang dilansir Goal, hukuman Ferguson akan ditangguhkan hingga 14 hari sejak hukuman itu dijatuhkan.

Sebelumnya, Ferguson memang telah dijatuhi hukuman larangan mendampingi timnya dalam dua pertandingan tahun ini dan dua lainya di musim kompetisi 2010-2011.

Kehadiran Ferguson ini tentu akan melecut semangat Wayne Rooney cs. Terlebih kekuatan MU juga mendekati sempurna. Hanya John O'Shea yang kabarnya cedera usai membela Irlandia di pertandingan playoff Kualifikasi Piala Dunia.

Di barisan depan, Fergie akan kembali menduetkan Dimitar Berbatov dengan Wayne Rooney. Striker Bulgaria ini mulai pulih dari cedera. Michael Owen juga bisa menjadi solusi jika Berbatov masih belum maksimal.

Sedangkan di barisan pertahanan, Jonny Evans rupanya akan diduetkan dengan Nemanja Vidic setelah Rio Ferdinand masih diragukan. Keduanya akan diapit Patrice Evra dan Wes Brown sebagai bek sayap.

Di barisan tengah Ferguson tentu lebih memiliki banyak pilihan. Ryan Giggs, Nani, Anderson, Gabriel Obertan, Michael Carrick, Darren Fletcher, Paul Scholes dan Antonio Valencia siap diturunkan.

Sejarah pertemuan juga masih berpihak pada tuan rumah. Sejak format berubah menjadi Premier League, MU hanya sekali mengalami kekalahan dari The Toffees di Old Trafford.

Eksodus Kiper Ancam Gawang MU


VIVAnews
By Toto Pribadi - Jumat, 20 November

VIVAnews - Manchester United harus siap ditinggalkan kiper-kiper pelapisnya. Setelah Tomasz Kuszczak dan Ben Foster yang memperlihatkan gelagat tak betah, kini giliran Tom Heaton yang juga minta dilepas.

Seperti yang dilansir Skysports, ketidakbetahan Heaton ini diungkapkan agennya, Tony Coton. Menurut sang agen, kiper 23 tahun ini mengaku lebih senang MU melepasnya dibanding terus meminjamkannya ke klub lain.

Saat ini Heaton memang tengah dipinjamkan ke klub Rochdale setelah sebelumnya juga dipinjamkan ke Queens Park Rangers. Kiper timnas Inggris U-21 ini akan dipinjam Rochdale hingga Desember nanti.

"Kontrak Heaton akan berakhir hingga musim panas nanti dan dia akan meninggalkan Manchester United," ujar Coton.

"Heaton siap pergi karena dia ingin bermain secara reguler dalam tahapan karirnya saat ini. Sebenarnya dia ingin pergi Januari nanti dibanding harus menunggu musim panas," tambah sang agen.

Coton juga mengakui jika saat ini banyak klub yang mengaku siap menampung Heaton. Coton juga yakin Manchester United akan rela melepas Heaton.

Sebelumnya Tomasz Kuszczak juga memperlihatkan gelagat tak betah di Old Trafford. Kuszczak juga menyerang kiper utama MU Edwin van der Sar yang dianggapnya pelit berbagi pengalaman dengan kiper-kiper muda MU.

Tak sampai di situ, kiper kedua MU Ben Foster dengan terang-terangan juga meminta Sir Alex Ferguson untuk meminjamkannya ke klub lain.

Gambar Mengejek Henry Ramai di Internet


VIVAnews
By Toto Pribadi - Jumat, 20 November

VIVAnews - Thierry Henry tengah menjadi sorotan dunia. Keberhasilan Prancis melaju ke Piala Dunia 2010, dinodai dengan aksi handsball penyerang Barcelona ini. Ujungnya, ejekan buat King Henry kini ramai beredar di Internet.

Kata-kata hujatan dan gambar-gambar yang mengejek aksi handsball Henry saat Prancis menahan imbang Irlandia 1-1 kini ramai terlihat di dunia maya. Efek besar yang membuat Irlandia gagal melaju ke Afsel menjadi alasannya.

Prancis lolos dengan mencederai sportifitas yang selama ini didengungkan FIFA. Berbagai hujatan dan gambar-gambar ejeken yang terkesan lucu saat ini mudah ditemukan di internet.

Bahkan tak jarang dari beberapa komentar di situs-situs internet meminta King Henry diberi sanksi oleh FIFA. Dukungan buat Irlandia yang kini tengah mengajukan pertandingan ulang juga mengalir deras.

"Ulang pertandingan. Jika tidak kurangi enam poin Prancis di fase grup, denda FA Prancis dan hukum Henry," ujar sebuah komentar di eurosport.

Tak hanya itu, gambar-gambar yang mengejek Henry juga mudah ditemukan di internet. Mulai dari Henry bak pemain basket hingga Henry sang pesulap yang mempunyai kecepatan gerak tangan.

Serangan terhadap Henry juga didapat dari media-media Prancis sendiri. Harian L'Equipe menyebut keberhasilan Prancis karena Gol Tangan Tuhan ala Maradona.

L'Equipe juga menuliskan, jika keberhasilan Prancis ke Afsel akan membawa aib dalam sejarah sepakbola.

Karena Henry Sekarang Perancis Diledek Italia

VIVAnews
By Zika Zakiya - Jumat, 20 November

VIVAnews - Kelakukan striker Perancis Thierry Henry yang memberi assist setelah melakukan handsball kembali mendatangkan kecaman. Selain dicaci-maki di dunia maya, kali ini gantian tim nasional Italia yang melancarkan serangan.

Melalui kaptennya Fabio Cannavaro, Gli Azzuri menyatakan kritiknya. Menurut Canna- sapaannya- kini bukan saatnya lagi Perancis mengejek soal skandal pengaturan skor yang terjadi tiga tahun lalu di Italia.

"Pahit sekali ketika Perancis selalu mengkritik soal sepakbola kami. Tapi saya rasa saat ini mereka tidak dalam posisi menggurui kami sekarang," ujar Canna pada Juve Channel, Jumat 20 November 2009.

Peristiwan handsball Henry itu terjadi ketika melawan Irlandia Utara di babak Play Off Piala Dunia 2010, Rabu 18 November 2009. Saat itu kedudukan 0-1 untuk Irlandia Utara dan membuat agregat kedua tim 1-1.

Babak perpanjangan waktu pun dilaksanakan. Di menit 103, Henry menusuk ke dalam kotak penalti Irlandia Utara. Saat dikepung dua defender, handsball pun terjadi. Namun karena wasit tidak melihat, Henry langsung meneruskan umpan ke arah William Gallas dan akhirnya berbuah gol.

Hal itu memastikan Perancis lolos ke Piala Dunia Afrika Selatan dengan agregat 2-1. Selepas pertandingan berbagai kecaman langsung mendarat kepada Henry. Tak kurang pelatih Irlandia Utara, Giovanni Trapattoni menyuarakan kekesalannya.

"Saya turut merasa kecewa untuk Giovanni Trapattoni. Perancis hanya beruntung karena bisa melawan tim dengan budaya olahraga yang kuat seperti Irlandia. Kalau tidak, harusnya pertandingan ditunda atau dibatalkan," kata Canna lagi.

Thursday, November 19, 2009

Mourinho Siap Ganggu Pemain Incaran Redknapp

VIVAnews
By Toto Pribadi - Kamis, 19 November

VIVAnews - Pelatih Inter Milan Jose Mourinho siap menjadi penantang manajer Tottenham Hotspur Harry Redknapp untuk berebut talenta muda Brasil Sandro Rabieri.

Gelandang bertahan Internacional ini memang tengah menjadi incaran Redknapp jauh-jauh hari. Namun mendekati bursa transfer Januari nanti, Mourinho datang mengancam.

Seperti yang dilansir media yang berbasis di Turin, Tuttosport, Mourinho siap mendatangkan Sandro sebagai pengganti Patrick Vieira yang kemungkinan akan segera didepak.

Saat ini Redknapp memang selangkah lebih maju dibanding Mourinho. Manajer Spurs ini kabarnya telah melakukan kontak langsung dengan klub pemilik Sandro di Brasil.

Bahkan Internacional kabarnya telah menerima tawaran sebesar 16 juta pounds dari Spurs untuk melepas gelandang bertahan berusia 20 tahun ini pada Januari 2010 nanti.

Pemain bernama lengkap Sandro Rabieri Guimaraes Cordeiro ini memang menjadi salah satu talenta muda yang dimiliki Brasil. Bahkan penampilan gemilangnya di Internacional turut membawanya ke timnas Brasil.

Nemanja Vidic: Rio Ferdinand Tetap Terbaik

VIVAnews
By Toto Pribadi - Kamis, 19 November

VIVAnews - Nemanja Vidic masih sangat yakin jika tandemnya di lini belakang Manchester United Rio Ferdinand akan kembali ke peforma terbaiknya. Ferdinand hanya butuh kembali fit untuk menjawab semua kritikan.

Penampilan Ferdinand memang sempat membuat kecewa para pendukung Setan Merah dan timnas Inggris. Beberapa blunder yang dilakukan bek jangkung ini mendapat serangan dari berbagai pihak.

Kesalahan demi kesalahan dilakukan Ferdinand baik membela MU maupun timnas. Terhitung tiga kesalahan telah dibuat Ferdinand saat melawan Manchester City bersama MU, Belanda dan Ukraina saat berseragam The Three Lions.

Bahkan tak sedikit yang mulai meragukan Ferdinand akan mampu menunjukkan penampilan terbaiknya lagi. Masa emas Ferdinand dianggap telah habis di usianya yang kini mencapai 31 tahun.

"Apakah Rio akan kembali ke penampilan terbaiknya? Ya, mengapa tidak," ujar Vidic kepada The Sun.

"Saya tidak berpikir dia dalam tekanan. Dia telah menunjukkan bagaimana hebatnya dia. Dia hanya butuh kembali fit," tambah Vidic.

Alasan cedera memang masih menyelamatkan Ferdinand dari hujan kritikan yang berlebih. Sebelumnya Ferdiand memang mengakui masih mengalami masalah dengan cedera punggung yang pernah dideritanya.

Pembelian Terburuk Sir Alex Ferguson

VIVAnews
By Toto Pribadi - Kamis, 19 November

VIVAnews - Sir Alex Ferguson dikenal sangat pintar memilih pemain dalam skuadnya. Namun manajerasal Skotlandia ini mengakui pernah melakukan kesalahan memilih pemain selama ia menangani Manchester United.

Dalam sebuah acara malam penghargaan yang digelar Asosiasi Manajer Liga (LMA), Fergie mengakui sosok Ralph Milne sebagai salah satu rekrutan terburuknya.

Pemain yang didatangkan ke Old Trafford pada November 1988 dari klub Divisi Tiga Bristol City itu dianggap Ferguson sebagai kesalahan terbesarnya sepanjang menjadi manajerIblis Merah.

"Perekrutan terburuk saya? Ralph Milne. Saya hanya membayar 170 ribu pounds tapi saya masih merasakan kutukan untuk pembeliannya," ujar Ferguson seperti dilansir Telegraph.

Milne membela Manchester United dari 1988 hingga 1991. Selama itu, gelandang yang juga berasal dari Skotlandia ini hanya bermain di 23 laga dengan tiga gol.

Milne sendiri akhrinya dilepas Fergie dengan status gratis dan sempat membela West Ham United dan klub Hongkong Sing Tao sebelum akhirnya pensiun.

Selain Milne, Ferguson juga mengakui jika pembelian Eric Djemba-Djemba menjadi pembelian terburuk kedua. Djemba-Djemba dibeli Fergie seharga 3,5 juta pounds pada 2003 dari Nantes.

"Begitu bagus mereka membeir nama dia (Djemba-Djemba) dua kali," canda Ferguson.

Selain Milne dan Djemba-Djemba, Ferguson juga mengakui jika pembelian Massimo Taibi (1999), Juan Sebastian Veron (2001), dan Kleberson (2003) sebagai rangkain dosanya selama membesut MU.

Slovenia Pupus Harapan Rusia & Guus Hiddink

VIVAnews
By Toto Pribadi - Kamis, 19 November

VIVAnews - Slovenia akhirnya berhasil lolos ke Afrika Selatan setelah berhasil menaklukkan Rusia 1-0. Meski dengan agregat 2-2, Slovenia berhak lolos karena mencetak gol tandang.

Gol penentu kemenangan Slovenia dicetak Zlatko Dedic di akhir babak pertama. Dengan prestasi ini maka tim besutan Matjaz Kek ini berhasil mengulang kesuksesan mereka di Piala Dunia 2002 silam.

Sedangkan bagi Rusia, hasil ini tentu menjadi setitik noda bagi karir seorang Guus Hiddink. Pelatih asal Belanda itu sebelumnya bersinar di dua Piala Dunia (2002 dan 2006) sebelumnya bersama Korea Selatan dan Australia.

Susunan Pemain:

Slovenia: Samir Handanovic, Bostjan Cesar, Miso Brecko, Marko Suler, Bojan Jokic, Aleksandar Radosavljevic, Robert Koren, Andraz Kirm, Zlatko Dedic, Valter Birsa, Milivoje Novakovic

Rusia: Igor Akinfeev, Sergei Ignashevich, Vasili Berezutsky, Aleksandr Aniukov, Yuri Zhirkov, Renat Yanbaev, Konstatin Zurianov, Diniyar Bilyaletdinov, Igor Denisov, Andrei Arshavin, Roman Pavlyuchenko

Portugal Rebut Tiket Afsel Tanpa Ronaldo

VIVAnews
By Toto Pribadi - Kamis, 19 November

VIVAnews - Portugal akhirnya berhasil merebut satu tiket ke Afrika Selatan setelah di leg 2 babak playoff kualifikasi Piala Dunia 2010 berhasil menekuk tuan rumah Bosnia 1-0. Portugal lolos dengan agregat 2-0.

Meski tak diperkuat pemain terbaiknya Cristiano Ronaldo, Portugal berhasil unggul lewat gol tunggal Raul Meireles di Stadion Bilino Polje, Zenica, Kamis 19 November 2009.

Meski telah menang 1-0 di leg 1, Portugal sepertinya tak ingin mengambil resiko. Bermain menyerang langsung diinstruksikan Carlos Queiroz.

Peluang pertama Selecao lahir lewat kerja sama apik Da Silva Liedson, Nani dan Simao yang diteruskan back-heel Tiago di menit ke-26. Sayang masih bisa diamankan kiper Bosnia Kenan Hasagic.

Portugal terus mengurung pertahanan tuan rumah. Beruntung Hasagic mampu tampil menawan dengan melakukan beberapa penyelamatan. Kedudukan 1-0 ini bertahan hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Portugal tak mengendurkan serangan. Nani kembali membuka peluang di menit ke-50. Sayang pergerakan menawan Nani juga berujung kegagalan lewat aksi gemiang Hasagic.

Namun perjuangan Hasagic akhirnya terhenti di menit ke-56. Setelah sempat gagal menaklukkan kiper Bosnia itu, Meireles akhirnya berhasil menjebol gawang Bosnia. Nani berhasil menyodorkan umpan manis sebelum akhirnya Meireles berhasil membuat Portugal unggul 1-0.

Bosnia mulai mengambil inisiatif setelah tertinggal satu gol. Namun langkah Bosnia semakin berat setelah harus bermain 10 orang setelah Sejad Salihovic di usir wasit di menit 78. Kedudukan 1-0 buat Portugal ini bertahan hingga pertandingan usai.

Susunan Pemain:

Bosnia: Kenan Hasagic, Sanel Jahic, Safet Nadarevic, Boris Pandza, Zlatan Bajramovic (Dzema Berberovic, 82'), Sejad Salihovic, Haris Medunjanin (Zlatan Muslimovic, 45'), Senijad Ibricic, Miralem Pjanic, Edin Dzeko, Vedad Ibisevic

Portugal: Carvalho dos Reis Eduardo, Ricardo Carvalho, Paulo Ferreira, Pepe, Bruno Alves, Tiago, Duda, Raul Meireles, Nani (Amaldo Edinho, 73'), Simao (Deco, 80'), Da Silva Muniz Liedson (Miguel Veloso, 90')

Handsball Henry Loloskan Prancis

VIVAnews
By Toto Pribadi - Kamis, 19 November

VIVAnews - Prancis akhirnya lolos ke Piala Dunia 2010 setelah menahan imbang Irlandia 1-1. Prancis lolos dengan agregat 2-1 setelah di leg 1 berhasil menang 1-0. Sayang keberhasilan Les Bleus ini harus ternoda dengan handsball Thierry Henry.

Memang William Gallas yang menjadi pencetak gol penyama kedudukan menjadi 1-1 setelah Prancis sempat tertinggal lewat gol Robbie Keane. Namun gol Gallas di perpanjangan waktu ini berbau kontroversial.

Lewat tayangan ulang, Henry memang terlihat jelas menahan bola dengan tangan sebelum akhirnya memberikan umpan pada Gallas. Irlandia mungkin bisa lolos ke Afsel andai gol Gallas ini dianulir wasit.

Jalannya pertandingan

Bertanding di Stade de France, Prancis memang hanya membutuhkan hasil imbang. Namun Irlandia tak mau menyerah. Bahkan Irlandia beberapa kali mengancam gawang Prancis di awal babak pertama.

Robbie Keane akhirnya berhasil membuat Irlandia unggul 1-0 di menit 32 sekaligus membuka harapan bagi skuad Giovanni Trapattoni. Berawal dari lepasnya Damien Duff, Keane berhasil menyambar sodoran bola Duff. 1-0 bertahan hingga turun minum.

Pada babak kedua, ritme permainan tak berubah. Jual beli serangan diperlihatkan kedua kubu. Hingga 90 menit, kedudukan 1-0 tak berubah dan memaksakan babak perpanjangan waktu.

Hingga kontroversi terjadi di menit 103. Prancis berhasil mencetak gol lewat Gallas yang berhasil menanduk bola umpan Henry. Kedudukan 1-1 ini bertahan hingga pertandingan usai.

Irlandia harus pulang dengan perasaan sakit setelah wasit tak menganulir gol Gallas.

Susunan Pemain:

Prancis: Hugo Lloris, William Gallas, Julien Escudé, Patrice Evra, Bacary Sagna, Alou Diarra, Yoann Gourcuff, Lassana Diarra, Thierry Henry, Nicolas Anelka, Andre Pierre Gignac

Irlandia: Shay Given, John O'Shea, Richard Dunne, Sean St. Ledger, Glenn Whelan, Keith Andrews, Liam Lawrence, Damien Duff, Kevin Kilbane, Robbie Keane, Kevin Doyle

Gallas Mengaku Tak Tahu Henry Handsball

VIVAnews
By Toto Pribadi - Kamis, 19 November

VIVAnews - Keberhasilan timnas Prancis mendapatkan satu jatah tiket ke Afrika Selatan akan dikenang seluruh rakyat Irlandia. Gol penyama kedudukan 1-1 yang dicetak Prancis lewat William Gallas didahului aksi handsball Henry.

Prancis sempat tertinggal lewat gol Robbie Keane di babak pertama sebelum Gallas mencetak gol kontroversial. Prancis akhirnya lolos ke Afsel setelah unggul agregat 2-0 dari Irlandia.

Gallas sendiri mengaku tak tahu jika rekannya itu telah handsball terlebih dahulu. "Saya mendapat umpan dari Titi," ujar Gallas kepada TFI usai pertandingan.

“Saya tidak tahu jika Thierry menyentuh bola dengan tangannya. Yang saya lihat saat itu hanya bola datang kepada saya," tambah bek Arsenal ini.

Namun jelas terlihat muka Gallas yang memperlihatkan keraguan usai mencetak gol penyeimbang itu. Hal itu semakin menguatkan dugaan jika Gallas mengetahui insiden itu.

Dan apapun yang terjadi, Irlandia akan selalu mengenang kegagalan mereka ke Afrika Selatan ini. Irlandia akan mengingat Prancis sebagai negara yang telah merampok kesempatan mereka.

Daftar Negara-negara Peserta Piala Dunia

VIVAnews
By Irvan Beka - Kamis, 19 November

VIVAnews - Putaran final Piala Dunia 2010 akan dimulai dalam 203 hari lagi. Pada 11 Juni 2010, dunia akan terkena sihir sepakbola di mana 32 negara yang lolos akan berusaha untuk menjadi yang terbaik di tanah Afrika Selatan.

32 negara yang lolos adalah yang terbaik dari 200 negara yang ikut serta dalam babak kualifikasi. Di bawah ini adalah daftar negara yang masuk dalam grup elit 32 negara tersebut.

Negara yang Lolos:

Tuan rumah

Afrika Selatan

Asia/Oceania

Australia

Jepang

Korea Selatan

Korea Utara

Selandia Baru

Zona CONCACAF

Amerika Serikat

Meksiko

Honduras

Eropa

Denmark

Swiss

Slovakia

Jerman

Spanyol

Inggris

Serbia

Italia

Belanda

Portugal

Yunani

Prancis

Slovenia

Amerika Latin

Brasil

Chile

Paraguay

Argentina

Uruguay

Afrika

Ghana

Pantai Gading

Kamerun

Nigeria

Aljazair

Henry Akui "Handball" Saat Lawan Irlandia

Antara
Antara - 1 jam 42 menit lalu

Paris (ANTARA/Reuters) - Kapten tim Thierry Henry mengakui tangannya ikut berperan saat terjadinya gol kontroversial oleh William Gallas yang mengantar Prancis lolos ke putaran final Piala Dunia, Rabu (Kamis WIB).

Dalam pertandingan melawan Irlandia itu, Henry memakai lengannya untuk menghentikan bola kemudian mengontrolnya di kotak penalti sebelum memberi umpan kepada Gallas.

Dengan gol Gallas di saat perpanjangan waktu itu, Prancis menang agregat 2-1.

"Ya, ada handball, tapi saya bukan wasit. Bola mengenai tangan saya, wasit tidak melihat dan saya terus main," kata Henry kepada wartawan.

"Hal ini tidak mengubah fakta bahwa saya senang tim kami lolos," katanya.

Irlandia kecewa atas kegagalan lolos Piala Dunia dan pelatih Giovanni Trappattoni mengatakan bahwa wasit Swedia Martin Hansson telah melakukan kesalahan besar.

"Saya katakan kepada wasit bahwa ia bisa saja membuat kesalahan fatal. Malam ini menyakitkan," kata Trapattoni.

Menurut pelatih Irlandia itu, wasit seharusnya bicara dengan asistennya dan dengan Henry sebelum mengesahkan gol itu.

"Saya sedih karena wasit punya waktu untuk bicara dengan hakim garis, dan ia seharusnya bertanya juga kepada Henry," kata pelatih asal Italia itu.

"Semua orang Eropa menyaksikan pertandingan itu. Prancis main bagus di Dublin tapi kali ini tim kami lebih bagus, dan dari total dua pertandingan seharusnya kami berhak ke Afrika Selatan," tambah Trapattoni.

Sementara itu pemain belakang Prancis Sebastien Squillaci mengatakan, meskipun ia sadar gol itu tidak sah, namun tetap harus diterima. "Ini adalah bagian dari pertandingan, yang memberi bantuan bagi kami malam ini. Mungkin di lain waktu kami yang dirugikan," katanya.

"Irlandia tentunya tidak senang, tapi kami senang wasit memberikan gol," tambahnya. Sementara itu pelatih Prancis Raymond Domenech mengatakan bahwa ia tidak melihat ada kontroversi dalam gol itu. "Saya tidak melihat tayangan ulang. Dari tempat saya berdiri, saya tidak bisa melihat sesuatu. Yang saya lihat adalah wasit mengesahkan gol itu," katanya.

Domenech, yang mendapat kritik keras dan terancam diberhentikan dari jabatannya, memuji tim Irlandia yang tampil semangat. "Saya menghargai tim Irlandia dan fans mereka. Sayangnya mereka gaglal ke putaran final Piala Dunia meskipun mereka pantas lolos," katanya.

Di China, Obama Reuni dengan Saudara Tiri

VIVAnews
By Renne R.A Kawilarang, Harriska Farida Adiati - Kamis, 19 November

VIVAnews - Selama tiga hari di China, 16-18 November 2009, Barack Obama ternyata tak hanya bertemu dengan para pejabat setempat. Presiden Amerika Serikat (AS) itu sempat reuni dengan saudara tirinya yang tinggal di China. Dia adalah Mark Ndesandjo.

Kepada stasiun televisi CNN, Rabu 18 November 2009, Obama mengaku sempat menemui Ndesandjo. Pertemuan itu berlangsung Senin malam, tak lama setelah Obama tiba di Beijing.

"Saya tidak terlalu mengenalnya. Saya bertemu dia pertama kali beberapa tahun lalu," kata Obama mengenai Ndesandjo. "Saat di Beijing, dia beserta istrinya mengunjungi saya selama lima menit," lanjutnya. Setelah itu, Obama enggan mengungkapkan apa yang mereka bicarakan selama reuni singkat itu.

Sedangkan kepada kantor berita Associated Press, Ndesandjo menggambarkan bahwa pertemuan itu berlangsung "hangat" dan "intens". "Saya kira begitu tiba dia berganti pakaian lalu turun dan menjumpai kami," kata Ndesandjo.

"Dia memeluk saya. Pertemuan itu sangat intens. Saya serasa masih berada dii bulan. Dan istri saya, dia adalah penggemar berat Obama dan saat ini dia sedang berusaha mengembalikan kesadarannya setelah pertemuan itu," lanjut pria yang sudah tinggal lama di China dan bekerja sebagai konsultan marketing ini. Bersama istrinya, Ndesandjo tinggal di Shenzhen, kota industri yang berbatasan dengan Hong Kong.

Dia baru-baru ini menulis novel mengenai ayahnya, yang juga ayah kandung Obama. Walau memiliki ayah yang sama, Obama dan Ndesandjo tidak tumbuh dewasa bersama. Ibu Ndesandjo, Ruth Nidesand, adalah istri ketiga Barack Obama senior.

Barack Obama saat mengunjungi Tembok Besar di China. (AP Photo)

Ayah Obama adalah mahasiswa pertukaran asal Kenya yang bertemu dengan ibu kandung Obama, Stanley Ann Dunham, yang merupakan warga Amerika. Dua tahun setelah Obama lahir, mereka bercerai. Dunham kemudian menikah dengan Lolo Soetoro, yang selama beberapa tahun menjadi ayah tiri Obama.

Obama senior kemudian menikah dengan ibu kandung Ndesandjo dan kembali ke Kenya di mana Ndesandjo dan saudaranya, David, lahir. Obama senior meninggal dalam kecelakaan mobil pada 1982. Saat itu dia berusia 46 tahun.

Tuesday, November 17, 2009

Statistik Arsenal Lebih Baik Tanpa Van Persie

VIVAnews
By Edwan Ruriansyah - Senin, 16 November

VIVAnews - Fans Arsenal seharusnya tak terlalu panik atas cedera engkel yang diderita Robin van Persie. Statistik menunjukkan bahwa The Gunners justru tampil lebih bagus tanpa penyerangnya itu.

Menurut statistik The Sun, Arsenal lebih banyak mendapatkan poin tanpa RVP. Skuad Arsene Wenger menang 70 dari 126 laga saat diperkuat pria Belanda itu. Kemenangan 56 persen diraih Arsenal sejak Van Persie melakukan debut berkostum The Gunners pada 2004.

Tapi tanpa Van Persie, Arsenal mampu menang 46 dari 75 laga alias menang 61 persen. Bersama Van Persie, The Gunners memang lebih produktif. Rata-rata gol Arsenal 1,98 per laga dibanding tanpa Persie yang hanya 1,96 gol per laga.

Kembali Kejar Chamakh

Absennya Van Persie membuat Manajer Arsenal, Arsene Wenger kembali berburu striker. Striker Bordeaux yang sempat diincarnya, Marouane Chamakh kembali masuk daftar buruan.

Van Persie menyebut akan pulih dalam 4-6 pekan ke depan. Tapi, baru dari hasil scan hari ini diketahui sejauh mana pria 26 tahun ini akan pulih dari cedera ligamen engkelnya itu.

Wenger memang harus mencari tambahan striker di bursa transfer musim dingin, Januari 2010. Pasalnya, Nicklas Bendtner juga dipastikan absen sampai tahun baru menyusul cedera pahanya. Arsenal kini tinggal punya stok penyerang: The Walcott dan Andrei Arshavin.

Wenger sempat menolak banderol Chamakh 8 juta poundsterling, Agustus lalu. Padahal, Bordeaux kemungkinan akan menaikkan harga pria Maroko itu karena masih dibutuhkan tim sampai pertengahan musim.

Mourinho Kritik Keras Manajemen Barcelona

VIVAnews
By Edwan Ruriansyah, Toto Pribadi - Senin, 16 November

VIVAnews - Inter Milan boleh kalah mentereng dibanding Barcelona soal prestasi. Tapi bagi seorang Jose Mourinho, ada satu hal yang membuat dirinya lebih senang membesut Inter dibanding Barcelona.

Pernyataan Mourinho ini mungkin juga hanya psywar buat Pelatih Barca, Josep Guardiola sebelum dua klub ini berduel di fase grup Liga Champions. Mourinho mengakui jika manajemen di Inter lebih memberikan keleluasaan bagi dirinya.

Dan itu tak diperoleh Guardiola di Camp Nou. Kebijakan pembelian pemain yang dijadikan The Special One sebagai salah satu contoh keunggulan manajemen Inter dibanding Barcelona.

"Di Barcelona saat saya menjadi asisten pelatih, kami bekerja secara individual dan terpisah. Kesulitan juga terlihat dalam hal transfer pemain. Di sana juga kehilangan kecepatan dan komunikasi secara langsung," ujar Mourinho seperti dilansir Tribal.

"Satu hal yang membuat saya senang. Baik saat di Porto, Chelsea dan sekarang di Inter, saya memberikan kontribusi dari sudut pandang teknis maupun logistik. Tidak hanya saat latihan dan hasil tim," lanjutnya.

Komentar-komentar Mourinho itu juga sangat jelas ingin memberikan tekanan kepada skuad Guardiola jelang duel Liga Champions, 24 November mendatang.

"Ini filosofi saya, bekerja untuk klub dan meninggalkan sesuatu buat klub," tegas pelatih asal Portugal ini.

Saat ini, Inter Milan masih memimpin Grup F dengan torehan enam poin dari empat laga. Sedangkan Barcelona dan Rubin Kazan sama-sama mengoleksi lima poin.

Pavel Nedved Kembali ke Juventus

VIVAnews
By Edwan Ruriansyah - Senin, 16 November

VIVAnews - Fans Juventus yang merindukan Pavel Nedved bisa kembali bertemu sang idola. Nedved dijadwalkan kembali ke Turin.

Tapi, kali ini Nedved takkan bermain di lapangan, melainkan hanya berada di belakang layar. Pria asal Ceska itu akan ditempatkan di tim kepelatihan Ciro Ferrara.

Sejak pensiun dri lapangan hijau, Nedved aktif dalam berbagai kegiatan charity. Tapi, kali ini pria 37 tahun ini kembali dipanggil Juventus atas saran Presiden Jean Claude Blanc dan Direktur Alessio Secco.

Menurut Tuttosport, Nedved akan terlibat dalam pengembangan tim junior Juve, musim dingin ini. Bahkan, Si Pirang ini akan masuk dalam tim kepelatihan La Vecchia Signora, musim depan.

Ferrara menginginkan agar legenda Juve yang juga pemain seangkatannya itu terlibat lagi di Olimpico Turin. Tugas pertama Nedved menjadi jembatan antara pemain muda dan direktur Juve.

Nedved pantas dinobatkan sebagai legenda Juve karena telah berkostum zebra era 2001-2009. Ia terlibat dalam 244 laga dan mencetak 51 gol. Ia juga terkenal sebagai pujaan fans Lazio era 1996-2001.

Selama pengembaraannya di Italia, Nedved telah meraih trofi Serie A 1999/2000, 2001/2002, 2002/2003, 2004/2005 dan 2005/2006. Scudetto terakhir ini dibatalkan akibat Juve terlibat skandal Calciopoli.

Trofi lain yang diraih Nedved yakni Coppa Italia 1997/1998, 1999/2000; Supercoppa Italiana 1998, 2000, 2002, 2003; Piala Winners 1998/1999 dan Piala Super Eropa 1999.

Jellyfish swarm northward in warming world


AP

This Oct. 14, 2009 photo shows a giant jellyfish drifting off Kokonogi in AP – This Oct. 14, 2009 photo shows a giant jellyfish drifting off Kokonogi in western Japan. Once considered …

By MICHAEL CASEY, AP Environmental Writer Michael Casey, Ap Environmental Writer – Mon Nov 16, 11:58 am ET

KOKONOGI, Japan – A blood-orange blob the size of a small refrigerator emerged from the dark waters, its venomous tentacles trapped in a fishing net. Within minutes, hundreds more were being hauled up, a pulsating mass crowding out the catch of mackerel and sea bass.

The fishermen leaned into the nets, grunting and grumbling as they tossed the translucent jellyfish back into the bay, giants weighing up to 200 kilograms (450 pounds), marine invaders that are putting the men's livelihoods at risk.

The venom of the Nomura, the world's largest jellyfish, a creature up to 2 meters (6 feet) in diameter, can ruin a whole day's catch by tainting or killing fish stung when ensnared with them in the maze of nets here in northwest Japan's Wakasa Bay.

"Some fishermen have just stopped fishing," said Taiichiro Hamano, 67. "When you pull in the nets and see jellyfish, you get depressed."

This year's jellyfish swarm is one of the worst he has seen, Hamano said. Once considered a rarity occurring every 40 years, they are now an almost annual occurrence along several thousand kilometers (miles) of Japanese coast, and far beyond Japan.

Scientists believe climate change — the warming of oceans — has allowed some of the almost 2,000 jellyfish species to expand their ranges, appear earlier in the year and increase overall numbers, much as warming has helped ticks, bark beetles and other pests to spread to new latitudes.

The gelatinous seaborne creatures are blamed for decimating fishing industries in the Bering and Black seas, forcing the shutdown of seaside power and desalination plants in Japan, the Middle East and Africa, and terrorizing beachgoers worldwide, the U.S. National Science Foundation says.

A 2008 foundation study cited research estimating that people are stung 500,000 times every year — sometimes multiple times — in Chesapeake Bay on the U.S. East Coast, and 20 to 40 die each year in the Philippines from jellyfish stings.

In 2007, a salmon farm in Northern Ireland lost its more than 100,000 fish to an attack by the mauve stinger, a jellyfish normally known for stinging bathers in warm Mediterranean waters. Scientists cite its migration to colder Irish seas as evidence of global warming.

Increasingly polluted waters — off China, for example — boost growth of the microscopic plankton that "jellies" feed upon, while overfishing has eliminated many of the jellyfish's predators and cut down on competitors for plankton feed.

"These increases in jellyfish should be a warning sign that our oceans are stressed and unhealthy," said Lucas Brotz, a University of British Columbia researcher.

Here on the rocky Echizen coast, amid floodlights and the roar of generators, fishermen at Kokonogi's bustling port made quick work of the day's catch — packaging glistening fish and squid in Styrofoam boxes for shipment to market.

In rain jackets and hip waders, they crowded around a visitor to tell how the jellyfish have upended a way of life in which men worked fishing trawlers on the high seas in their younger days and later eased toward retirement by joining one of the cooperatives operating nets set in the bay.

It was a good living, they said, until the jellyfish began inundating the bay in 2002, sometimes numbering 500 million, reducing fish catches by 30 percent and slashing prices by half over concerns about quality.

Two nets in Echizen burst last month during a typhoon because of the sheer weight of the jellyfish, and off the east coast jelly-filled nets capsized a 10-ton trawler as its crew tried to pull them up. The three fishermen were rescued.

"We have been getting rid of jellyfish. But no matter how hard we try, the jellyfish keep coming and coming," said Fumio Oma, whose crew is out of work after their net broke under the weight of thousands of jellyfish. "We need the government's help to get rid of the jellyfish."

The invasions cost the industry up to 30 billion yen ($332 million) a year, and tens of thousands of fishermen have sought government compensation, said scientist Shin-ichi Uye, Japan's leading expert on the problem.

Hearing fishermen's pleas, Uye, who had been studying zooplankton, became obsessed with the little-studied Nomura's jellyfish, scientifically known as Nemopilema nomurai, which at its biggest looks like a giant mushroom trailing dozens of noodle-like tentacles.

"No one knew their life cycle, where they came from, where they reproduced," said Uye, 59. "This jellyfish was like an alien."

He artificially bred Nomura's jellyfish in his Hiroshima University lab, learning about their life cycle, growth rates and feeding habits. He traveled by ferry between China to Japan this year to confirm they were riding currents to Japanese waters.

He concluded China's coastal waters offered a perfect breeding ground: Agricultural and sewage runoff are spurring plankton growth, and fish catches are declining. The waters of the Yellow Sea, meanwhile, have warmed as much as 1.7 degrees C (3 degrees F) over the past quarter-century.

"The jellyfish are becoming more and more dominant," said Uye, as he sliced off samples of dead jellyfish on the deck of an Echizen fishing boat. "Their growth rates are quite amazing."

The slight, bespectacled scientist is unafraid of controversy, having lobbied his government tirelessly to help the fishermen, and angered Chinese colleagues by arguing their government must help solve the problem, comparing it to the effects of acid rain that reaches Japan from China.

"The Chinese people say they will think about this after they get rich, but it might be too late by then," he said.

A U.S. marine scientist, Jennifer Purcell of Western Washington University, has found a correlation between warming and jellyfish on a much larger scale, in at least 11 locations, including the Mediterranean and North seas, and Chesapeake and Narragansett bays.

"It's hard to deny that there is an effect from warming," Purcell said. "There keeps coming up again and again examples of jellyfish populations being high when it's warmer." Some tropical species, on the other hand, appear to decline when water temperatures rise too high.

Even if populations explode, their numbers may be limited in the long term by other factors, including food and currents. In a paper last year, researchers concluded jellyfish numbers in the Bering Sea — which by 2000 were 40 times higher than in 1982 — declined even as temperatures have hit record highs.

"They were still well ahead of their historic averages for that region," said co-author Lorenzo Ciannelli of Oregon State University. "But clearly jellyfish populations are not merely a function of water temperature."

Addressing the surge in jellyfish blooms in most places will require long-term fixes, such as introducing fishing quotas and pollution controls, as well as capping greenhouse gas emissions to control global warming, experts said.

In the short term, governments are left with few options other than warning bathers or bailing out cash-strapped fishermen. In Japan, the government is helping finance the purchase of newly designed nets, a layered system that snares jellyfish with one kind of net, allowing fish through to be caught in another.

Some entrepreneurs, meanwhile, are trying to cash in. One Japanese company is selling giant jellyfish ice cream, and another plans a pickled plum dip with chunks of giant jellyfish. But, though a popular delicacy, jellyfish isn't likely to replace sushi or other fish dishes on Asian menus anytime soon, in view of its time-consuming processing, heavy sodium overload and unappealing image.

Monday, November 16, 2009

Soal Wasit, Neville Setuju Dengan Fergie

VIVAnews
By Zika Zakiya - Senin, 16 November

VIVAnews - Sir Alex Ferguson musim ini lebih sering mengisi kolom berita karena kritikannya pada wasit pemimpin pertandingan.

Saat MU ditekuk Liverpool 2-0 di Anfield, Oktober lalu, Ferguson menyerang kepemimpinan wasit Andre Marriner. Kemudian juga saat MU ditahan imbang 2-2 Sunderland, Fergie menghujat kepemimpinan Alan Wiley.

Dan terakhir saat melawan Chelsea, Fergie mengkritik keputusan Martin Atkinson karena memberi tendangan bebas yang akhirnya berbuah gol dari John Terry.

Namun di mata Gary Neville, apa yang disuarakan oleh pelatihnya itu benar adanya. Neville mengganggap kesalahan yang sering dibuat tim pengadil membuat pemain tidak lagi segan pada mereka.

"Tak ada yang menyangkal kalau sulit menjadi seorang wasit. Tapi mereka harusnya bertindak profesional," kata Neville pada The Times, Senin 16 November 2009.

"Pertandingan besar harusnya dipimpin oleh wasit terbaik. Wasit Italia Pierluigi Collina sering digunakan untuk pertandingan Liga Champions karena dia jarang berbuat salah," tambah defender veteran itu.

Neville menolak anggapan kalau pendapat ini karena MU tengah berjuang di klasemen Premier League. Namun, ini demi memajukan persepakbolaan Inggris yang harusnya menggunakan 'wasit lebih profesional'.

Neville sendiri pernah menjadi 'korban' ketegasan wasit. Ia diusir sang pengadil saat menghadapi Barnsley pada pertandingan Piala Liga babak keempat 27 Oktober lalu.

Beruntung bagi Neville, itu tak membuat timnya kalah. Sebab gol tunggal Danny Welbeck sudah cukup membuat MU menang dalam laga itu.

Capello Kantongi Lawan Terberat di PD 2010

VIVAnews
By Zika Zakiya - Senin, 16 November

VIVAnews - Manajer Inggris Fabio Capello sudah memiliki bayangan siapa tim terkuat di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Adalah Brasil yang tercetus dari mulut mantan pelatih Real Madrid itu.

Capello bahkan menyebut Brasil lebih hebat dibanding juara Eropa 2008, Spanyol. Pasalnya, saat melawan Brasil, Sabtu 14 November 2009 di Khalifa International Stadium, anak asuh Capello dibungkam Brasil 0-1.

"Itu adalah pertma kalinya kami melawan tim yang sangat kuat secara fisik, cepat, dan luar biasa secara teknis. Gaya mereka benar-benar berbeda dengan Spanyol," kata Capello pada Press Association Sport, Minggu 15 November 2009.

"Spanyol memang baik secara teknis dengan mengoper bola lebih banyak. Tapi mereka tidak sekuat itu dan tidak bertahan cukup baik," jelasnya lagi.

Dalam partai persahabatan tersebut, Inggris memang tidak tampil dengan beberapa pemain intinya. David James sebagai Kiper nomor satu harus digantikan Ben Foster. Begitu juga di lini belakang karena Glen Johnson, John Terry,Rio Ferdinand, dan Ashley Cole tak bisa hadir karena cedera.

Lini tengah juga tidak lebih baik karena absennya Frank Lampard dan Steven Gerrard. Sedangkan di lini depan, striker Emile Heskey juga tak bisa hadir. Malang bagi Capello, tim lapis duanya tampil pas-pasan. Bahkan beberapa kali lini belakang mereka melakukan kesalahan fatal.

"Ketika Anda melihat pertandingan itu, saya rasa Brasil akan sulit dikalahkan (di Piala Dunia 2010)," kata sang manajer.

Meski demikian, Capello seharusnya tidak mengecilkan Spanyol. Sebab di waktu yang hampir bersamaan ketika Inggris menghadapi Brasil, tim Matador berhasil memukul Argentina 2-1 di Madrid. Kolektivitas pemain La Furia Roja dalam pertandingan itu memancing pujian dari banyak pihak.

Pembelaan Baru Benitez

VIVAnews
By Zika Zakiya - Senin, 16 November

VIVAnews - Rafael Benitez mungkin jadi pelatih paling disorot saat ini. Tim besutannya, Liverpool, berada dalam kondisi memprihatinkan. Selain lima kali kalah di ajang Premier League, The Reds kini mengalami krisis keuangan.

Ini belum ditambah stadion baru yang belum juga rampung. Kandang baru The Reds yang dijanjikan dari oleh pemilik George Gillet dan Tom Hicks itu bahkan belum memulai pembangunannya.

Malang bagi Rafa, posisinyalah yang dijadikan bulan-bulanan oleh para legenda The Reds. Sebut saja Bill Shankley, Bob Paisley, Joe Fagan, dan Kenny Dalglish.

Meski demikian, Rafa masih berkeras kalau bukan trophy juara yang penting saat ini. Melainkan meningkatkan 'nilai sebuah klub'.

"Saya tidak setuju dengan pihak-pihak yang menyatakan kalau Anda harus memenangi sebuah piala," kata Rafa seperti dikutip dari News of The World, Minggu 15 November 2009.

"Memang trophy itu berarti bagi banyak orang. Tapi melihat tim ini maju bisa menjamin tempat Anda di masa depan. Dan dari sanalah kita bisa memperebutkan piala," jelasnya lagi.

Sayangnya pembelaan itu dijamin tidak akan mendapat simpati bila Selasa 24 November mendatang The Reds kembali menelan kekalahan dari Lyon di ajang Liga Champions. Sebab itu membuat peluang mereka bisa lolos ke babak knock out makin menipis.

Kalau sampai hal itu terjadi maka bisa dipastikan posisi Rafa makin terpojok. Prestasinya selama lima tahun di Anfield bisa menguap hanya dalam waktu semusim.

"Bandingkan nilai klub ini sekarang dengan nilainya dulu. Bandingkan juga nilai skuad yang lalu dengan skuad saat ini. Maka Anda bisa melihat adanya kemajuan," Rafa kembali mengelak.

Mourinho Kembali Panaskan Pengganti Fergie

VIVAnews
By Zika Zakiya - Senin, 16 November

VIVAnews - Pelatih Inter Milan Jose Mourinho kembali jadi pergunjingan di dua daratan sepakbola saat ini, Inggris dan Italia. Mourinho menyatakan siap hijrah ke Inggris karena cocok dengan gaya melatihnya.

Sebab di Italia mantan manajer Chelsea itu merasa ada ketidakcocokkan.

"Saya memikirkan masa depan dalam perkembangan tim muda yang sesuai dengan struktur timku. Tapi Italia bukanlah negara yang tepat untuk itu. Inggris adalah tempatnya. Dan gayaku adalah sepakbola Inggris," jelas Mourinho beberapa waktu lalu seperti dilanisr Football365, Minggu 15 November 2009.

Pernyataan ini memanaskan rumor lama soal dirinya jadi pengganti Sir Alex Ferguson di Manchester United. Kebetulan Fergie memang sudah mengulirkan rencana pensiun sejak beberapa musim lalu.

Nama Mourinho jadi salah satu kandidat terkuat. Pasalnya, pelatih kontroversial itu dianggap punya prestasi yang cukup sepadan.

Di musim pertamanya bersama The Blues ia bisa membawa gelar Premier League. Prestasi itu tak menyurut karena di musim berikutnya, pria Portugal itu sukses mempertahankan gelarnya di Stamford Bridge.

Ketika akhirnya pindah ke Italia bersama Inter, prestasi itu kembali ia ulang. Inter merebut titel Scucetto di musim pertama The Special One -julukannya- berlabuh.

Hal lain yang menyamakannya dengan Fergie adalah kontroversi ucapannya. Bukan sekali Mourinho memicu pertengkaran dengan pihak lain karena perkataannya.

Memang hingga saat ini belum bisa dipastikan kapan Fergie mundur dan digantikan dirinya. Tapi yang jelas, mantan pelatih Porto itu punya pesaing berat yaitu Laurent Blanc dan mantan asisten Fergie, Carlos Queiroz.

Jadi Kapten, Rooney Harumkan Nama Keluarga

VIVAnews
By Zika Zakiya - Senin, 16 November

VIVAnews - Wayne Rooney untuk pertama kalinya menjadi Kapten Inggris ketika menghadapi Brasil 14 November lalu. Dalam partai melawan Brasil di pertandingan persahabatan, striker Manchester United itu menggantikan John Terry yang absen karena cedera.

Sayangnya debut Rooney tidak berjalan lancar. The Three Lions dikalahkan Tim Samba 0-1 di Khalifa International Stadium, Doha, Qatar. Meski demikian, Rooney tidak keberatan kembali mengemban ban pemimpin tim itu.

"Saya bangga jadi Kapten. Bangga rasanya mendapat gelar itu. Adalah hal hebat bagiku bisa memimpin Inggris," kata Rooney seperti dilansir RTE Sport, Minggu 15 November 2009.

Penunjukkan Rooney jadi Kapten sebenarnya cukup beralasan. Sebab ketika melawan Brasil, ia dianggap jadi pemain paling berpengalaman di timnas. Rekan-rekannya yang lebih senior hampir semuanya absen karena berbagai alasan.

Meski berat, ayah satu anak itu menjelaskan kalau ban kapten adalah impiannya dari kecil. Apalagi sekarang ia memiliki keluarga 'baru' dengan lahirnya sang putra bernama Kay yang lahir beberapa hari sebelumnya.

"Anda bermimpi ketika masih kecil dan menyangka hal itu tidak akan terjadi lagi. Tapi nyatanya itu terwujud. Keluargaku pasti sangat bangga," jelas Rooney.

Ligamen Engkel Van Persie Robek

VIVAnews
By Zika Zakiya - Senin, 16 November

VIVAnews - Asosiasi Sepakbola Belanda (KNVB) memastikan kalau Robin van Persie mengalami robek ligamen engkel. Cedera itu didapat van Persie ketika melawan Italia di pertandingan persahabatan, Sabtu 14 November lalu.

Saat itu, van Persie tengah menerjang pertahanan Italia untuk mencetak gol. Sayangnya bukan gol yang didapat van Persie, melainkan hantaman dari pemain Azzuri Giorgio Chiellini. Pemain Arsenal itu pun langsung terkapar dan harus ditandu keluar oleh tim medis.

"Ligamen engkelnya benar-benar robek," ujar juru bicara KNVB seperti dilansir Goal, Senin 16 November 2009.

"Setelah pertandingan, tim medis kami tidak menyebut adanya retak di tulang. Tapi para dokter pasti bisa memberi kepastian pada kami. Yang jelas, itu tidak terlihat baik," tambah juru bicara itu.

Pelatih De Orange Bert van Marwijk juga mengakui kalau cedera itu bisa berdampak buruk buat tim. Karena kini van Persie dipastikan absen dalam waktu yang cukup lama.

Selain itu, berita ini juga tidak akan sedap didengar manajer The Gunners Arsene Wenger. Pasalnya sebelum pertandingan pun, Wenger sudah menentang pertandingan persahabatan.

Menurut Wenger hal itu membahayakan pemain dan membuat mereka lelah di padatnya jadwal pertandingan. Dan kini, Wenger harus bersiap mencari pelapis buat van Persie.

Wednesday, November 11, 2009

Meaning Behind the Memorial

by Claudine Zap

The memorial service that honored the 13 killed in the shooting rampage at Fort Hood invoked many somber military traditions. Here, the meaning behind some of the most common.

Taps
The lone bugle call has been played since the Civil War to musically mourn the fallen. The composer, Union Army Brigadier General Daniel Butterfield wrote it in 1862 to replace the earlier "Extinguished Lights Out," which he thought too formal. The tune became known as "Taps" because the 24 notes can be tapped on a drum when there is no bugler. Although the call originated with the Northern army, the tradition spread to camps in the north and south, and has become the tradition for the armed forces ever since.

Rifle volley
Firing three shots originated from the battlefield. Once the dead were removed, a volley of three shots would be fired to signal that the battle could continue. That's different from a 21-gun salute, which is generally reserved for heads of state.

Boots on display
President Obama spoke in front of the grim reminders of the deceased men and women: Each of the 13 was remembered with a photo, boots, and a helmet atop an inverted gun. According to army lore, helmet and ID tags represent the fallen soldier. The rifle pointed toward the ground notes a break in action to pay tribute to the dead. The combat boots symbolize the soldier's last march.

Commander-in-chief coin
After the president spoke, he and the first lady paid their respects. The president left a commander-in-chief coin for each of the fallen. This is a tradition among military officers but considered the highest honor coming from the commander in chief.

The roll call of the dead — the name is called but there is no response — and a final salute are also invoked to bring some closure for the grieving families. As Obama said in his tribute to the 13 lost on the base, not the battlefield, "They were killed here on American soil ... It's the fact that makes the tragedy ever more painful, even more incomprehensible."

Anelka Takut Memperkuat Timnas Prancis

VIVAnews
By Toto Pribadi - Rabu, 11 November

VIVAnews - Bayangan kegagalan timnas Prancis melaju ke Piala Dunia 2010 terus menghantui Nicolas Anelka. Striker Chelsea ini mengakui saat ini menjadi saat dirinya tak ingin memperkuat Les Blues.

Kegagalan kini tengah membayangi skuad Raymond Domenech. Negara dengan kultur sepakbola yang kental ini harus melakoni laga play-off kontra Republik Irlandia untuk dapat melenggang ke Afrika Selatan.

"Pertandingan nanti akan mempunyai sebuah atmosfer gila, sebuah perang sesungguhnya bagi kami," ujar Anelka seperit dilansir tribal, Selasa 10 November 2009.

"Kami tahu kami harus menghentikan mereka dalam set-piece," tambah striker berusia 30 tahun ini.

Anelka memang menilai skuad besutan Giovanni Trapattoni ini punya kemampuan menjadi mimpi buruk dalam sejarah timnas Prancis. Irlandia dikenal sangat berbahaya di bola-bola mati.

Juara Dunia 1998 ini akan melawat ke Croke Park Dublin pada laga leg 1, Sabtu 14 November 2009 nanti. Dan wajar tentunya ketakutan gagal akan dirasakan semua punggawa Prancis di pertandingan itu.

Lampard: Brasil Impikan Wayne Rooney

VIVAnews
By Toto Pribadi - Rabu, 11 November

VIVAnews - Duel Brasil dan Inggris boleh bertajuk persahabatan. Tapi gengsi tetap menjadi pertaruhan pada laga yang digelar di Doha Qatar, Sabtu 14 November 2009 nanti.

Adalah gelandang Chelsea Frank Lampard yang coba membakar aroma permusuhana dua negara adidaya sepakbola ini. Super Frank mengklaim skuad yang dimiliki The Three Lions saat ini lebih baik dari Selecao.

"Kami harus percaya dengan kemampuan kami karena kami punya berbagai macam personil. Pemain-pemain kami punya talenta di pertandingan apapun termasuk melawan Brasil," ujar Lampard kepada Zoo.

“Kami telah berada teratas, pemain-pemain teratas, beberapa diantaranya menjadi yang terbaik di dunia. Anda selalu membicarakan mengenai Wayne Rooney, Steven Gerrard, John Terry dan Rio Ferdinand," tambahnya.

“Pemain-pemain itu dibandingkan dengan beberapa pemain di dunia dan saya yakin Brasil sangat ingin memiliki mereka di tim," lanjut Lampard.

Lampard dengan lancar memberikan pujian demi pujian buat rekan-rekannya di timnas Inggris itu. Di mata Lampard, Rooney menjadi sosok vital terlepas striker Manchester United itu mencetak gol atau tidak.

“Dia (Rooney) pemain paling bertalenta di tim kami dan terbaik selama saya membela Inggris. John Terry bek terbaik, Gerrard dapat melakukan apapun. Dia (Gerrard) gelandang sempurna," pungkasnya.

Lampard: Rooney Layak Masuk Skuad Brasil

VIVAnews
By Edwan Ruriansyah - Rabu, 11 November

VIVAnews - Skuad Brasil disesaki bakat-bakat terhebat dunia. Striker Inggris dan Manchester United, Wayne Rooney layak mengisi skuad Selecao.

Setidaknya itu menurut pendapat gelandang Inggris, Frank Lampard. Menurut Lampard, Rooney menjadi salah satu dari beberapa anggota skuad Fabio Capello yang diinginkan Pelatih Brasil, Calos Dunga.

Lampard juga menyebut bek Rio Ferdinand (Manchester United), rekan setimnya di Chelsea, John Terry dan skipper Liverpool, Steven Gerrard masuk deretan itu. Lampard ternyata melakukan psywar jelang laga uji coba Inggris kontra Brasil di Qatar, akhir pekan ini.

"Kami juga punya deretan pemain terbaik di dunia," kata Lampard seperti dilansir ZOO Magazine.

"Wayne Rooney pemain terbaik Inggris. Sebab, dia pemain yang bisa membuat segalanya terjadi. Dia bisa mengkreasi dan mencetak gol," lanjut pemain 31 tahun ini.



Pemain terbaik Inggris berikut yakni bek John Terry. Lampard tahu pasti karena bermain setim dengan Terry.

Berikutnya, baru Steven Gerrard. "Stevie G pemain komplet. Dia tak ada duanya di Inggris."

Menurut Lampard, laga melawan Brasil bisa menjadi barometer sukses Inggris di bawah rezim Capello. Lampard juga sangat antusias menyambut laga ini.

"Sangat mengasyikkan bermain melawan tim yang menjadi salah satu favorit Piala Dunia," jelas Lampard. "Kami juga berujicoba melawan Spanyol, tahun lalu. Laga itu sangat keras dan bagus buat kami."

"Kami kalah dalam laga itu, tapi belajar banyak," tutur Lamps.