VIVAnews
By Renne R.A Kawilarang, Shinta Eka Puspasari - Selasa, Agustus 25
VIVAnews - Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) akan menggelar pertemuan tiga hari untuk membicarakan reuni bagi keluarga-keluarga yang terpisah akibat Perang Korea sekaligus rekonsiliasi kedua negara. Pertemuan ini akan dimulai Rabu esok, 26 Agustus 2009, di resor Gunung Keumgang, Korut.
Pertemuan yang dimediasi Palang Merah Internasional ini merupakan pembicaraan reuni pertama dalam dua tahun terakhir. Laman stasiun televisi CNN memberitakan pemerintah Korut juga menjadwalkan reuni bagi keluarga-keluarga yang tercerai-berai tersebut pada awal Oktober mendatang.
Pembicaraan antara dua Korea menemui jalan buntu sejak presiden Korsel Lee Myung-bak dilantik, tahun lalu. Lee bersikap jauh lebih keras terhadap Korut dan berniat menghentikan dana bantuan untuk negara komunis itu.
Pengumuman yang disampaikan Kementerian Unifikasi Korsel ini merupakan pertanda terakhir yang menunjukkan mencairnya hubungan dua negara. Secara resmi, Korut dan Korsel masih berada dalam kondisi perang karena tidak ada perjanjian perdamaian yang mengakhiri Perang Korea, 1953 silam.
Akhir pekan lalu, presiden Lee menerima delegasi Korut yang dikirim pemimpin Korut Kim Jong-il untuk menghadiri pemakaman mantan presiden Kim Dae-jung. Delegasi dilaporkan membawa pesan permintaan konferensi tingkat tinggi untuk memperbaiki hubungan dua Korea dari Kim Jong-il.
Sebelumnya, perusahaan otomotif Korsel, Hyundai dan pemerintah Korut telah menandatangani kesepakatan perpanjangan kerja sama. Korut memutuskan untuk melonggarkan pengawasan perbatasan, meneruskan pariwisata perbatasan, dan memfasilitasi reuni keluarga lintas batas.
No comments:
Post a Comment