Antara
Antara - Selasa, 30 Maret
Jakarta (ANTARA/Reuters) - Presiden Rusia Dmitry Medvedev memerintahkan para kepala lembaga pelaksana hukum di negerinya untuk memantau proses penyelidikan terhadap dua pemboman yang menewaskan 38 orang, Senin.
Medvedev juga memerintahkan kepala dinas keamanannya untuk melaporkan secara pribadi kepada dia, serta memperkokoh pengamanan di kendaraan angkutan di negeri tersebut, demikian siaran pers Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Selasa.
Medvedev melakukan pertemuan darurat setelah dua pemboman di kereta bawah tanah Rusia sehingga menewaskan 38 orang pada jam sibuk pagi hari.
Menurut laporan dari ibukota Rusia, Moskow, sebanyak 24 orang tewas dalam ledakan pertama pada Senin pagi pukul 07:56 waktu setempat (10:56 WIB), saat satu kereta berada di stasiun pusat Lubyanka, di bawah kantor Dinas Keamanan Federal (FSB), dinas intelijen Rusia.
Sekitar 40 menit kemudian, ledakan kedua mengoyak satu kereta di Park Kultury, sehingga menewaskan 14 orang.
Presiden Rusia, kata siaran pers tersebut, menggarisbawahi bahwa penindasan atas teror dan perang melawan aksi teror adalah prioritas bagi Federasi Rusia.
Ia menekankan bahwa pemerintah Rusia akan melanjutkan operasi terhadap pelaku teror tanpa kompromi dan sampai "titik darah penghabisan", dan semua kepala lembaga pelaksana hukum harus mengikuti panduan itu.
Aksi kejam tersebut terhadap rakyat Rusia yang tak berdosa kembali memperlihatkan "pentingnya upaya bersama masyarakat interansional guna menghapuskan akar perbuatan teror", kata Medvedev sebagaimana dikutip siaran pers itu.
Rusia, katanya, juga akan melanjutkan kerja sama erat dalam bidang tersebut dengan semua mitranya, termasuk Indonesia.
No comments:
Post a Comment