VIVAnews
By Renne R.A Kawilarang - Kamis, 22 April
VIVAnews - Pengguna komputer di kantor, rumah sakit, dan kampus di Amerika Serikat yang memasang program anti virus terkemuka, McAfee, terkaget-kaget setelah komputer mereka mengalami gangguan, yaitu berungkali memaksa sistem ke tahap awal (rebooting). Rupanya, update terbaru McAfee menganggap sebuah file di program Windows sebagai virus.
McAfee Inc. mengungkapkan bahwa gangguan itu terjadi mulai Rabu pagi waktu pantai timur Amerika Serikat (ET). Mereka saat itu menyebar update program anti virus pada pukul 9 pagi ET (Rabu malam WIB) ke para konsumen korporat. Namun, update itu salah mengidentifikasi file di program Windows.
File yang sebenarnya bersih dari virus itu dianggap sebagai ancaman sehingga dilumpuhkan program anti virus McAfee yang telah diupdate. Akibatnya, komputer yang bersangkutan berkali-kali mengalami proses reboot. Menurut laman PC Magazine, gangguan itu rata-rata dialami komputer yang memakai program Windows XP Service Pack 3.
McAfee tidak mengungkapkan berapa banyak komputer yang mengalami gangguan demikian. Namun, berdasarkan pengaduan secara online, McAfee menerima keluhan yang sama dari ribuan, bahkan kemungkinan ratusan ribu konsumen.
McAfee menyatakan bahwa gangguan itu tampaknya tidak dialami oleh pengguna program anti virus untuk konsumen individu. Namun perusahaan yang berbasis di AS itu tetap menyelidiki seberapa jauh gangguan itu terjadi dan akan mengambil sejumlah tindakan.
Gara-gara gangguan anti virus itu, sekitar sepertiga dari rumah sakit di negara bagian Rhode Island menunda jadwal bedah pasien dan tidak menggunakan perangkat komputer untuk merawat pasien di ruang gawat darurat. Demikian ungkap Nancy Jean, juru bicara penyedia jasa jaringan komputer untuk rumah sakit, Lifespan.
Di negara bagian Kentucky, kepolisian setempat mematikan komputer yang terpasang di semua mobil patroli akibat gangguan dari McAfee. Selain itu, kantor National Science Foundation di negara bagian Virginia juga mengalami gangguan akses jaringan komputer.
Melalui curhat lewat laman jejaring sosial Twitter, para pegawai perusahaan teknologi Intel Corp. juga merasakan gangguan. Namun Intel tidak segera membenarkan adanya keluhan itu.
Universitas Illinois State pun mengalami gangguan jaringan, terutama di Fakultas Bisnis. "Tadinya saya pikir itu adalah virus," kata Peter Juvinall, administratur sistem komputer di Illinois State.
Setelah mengetahui penyebab gangguan berasal dari McAfee, mereka langsung berhenti mengunggah update program anti virus itu dan mematikan semua komputer untuk sementara waktu. (Associated Press) (fmn)
No comments:
Post a Comment