Tempo
Tempo - Rabu, 28 April
TEMPO Interaktif, Paris - Menjelang pelaksanaan Konferensi Review Traktat Non-Proliferasi Senjata Nuklir di New York awal Mei mendatang, Prancis menyerukan perlucutan senjata nuklir.
"Presiden telah menyatakan soal perlucutan senjata nuklir tersebut," kata Deputi Kepala Staf Gabungan Presiden Prancis yang bertanggung jawab urusan nuklir, Antoine Beaussant, di kantornya, Selasa.
Ia juga menegaskan bahwa meski Prancis merupakan negara nuklir, tetapi sudah menetapkan kebijakan untuk melakukan perlucutan senjata nuklir. "Kami sudah menghentikan uji coba nuklir," katanya.
Ada lima negara nuklir di dunia, yakni Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris, dan Cina.
Beaussant mengklaim Prancis adalah satu-satunya negara yang membicarakan perlucutan senjata nuklir. Saat ini, negara itu diakui memiliki sekitar 300 senjata nuklir.
Selain itu, Prancis juga telah menghentikan produksi plutonium untuk senjata nuklir dan pengayaan uranium untuk senjata nuklir. Ada juga arsenal yang telah ditutup. "Ini semua kebijakan unilateral," katanya.
Tapi, ia belum bisa mengatakan kapan Prancis mencapai titik nol dalam kepemilikan senjata nuklir. Beaussant juga menyatakan Prancis mendesak semua pihak untuk terbuka, termasuk Amerika dan Inggris.
Selain bicara soal perlucutan, Prancis juga mendesakkan larangan pengembangan senjata nuklir. Tetapi, nuklir untuk kepentingan sipil, seperti untuk energi, Prancis sangat mendukung. Bahkan mereka telah bekerja sama dengan beberapa negara, seperti Cina dan Yordania. "Prioritas kami adalah berbagi pengetahuan."
No comments:
Post a Comment