VIVAnews
By Edwan Ruriansyah, Zika Zakiya - Kamis, 28 Januari
VIVAnews - 308 fans sepakbola Inggris dilarang datang ke perhelatan akbar Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Oleh The Home Office, mereka dianggap sebagai hooligans alias pendukung yang selalu membuat onar di negara penyelenggara.
Kebanyakan fans yang dilarang datang berasal dari pendukung Aston Villa dan Birmingham City. Mereka merupakan bagian dari 3.200 hooligans yang masuk daftar 'kontrol berkala' oleh The Home Office. Pencekalan ini membuat mereka dilarang masuk ke dalam stadion pertandingan lokal dan ditahan paspornya bila ingin menghadiri pertandingan di luar negeri.
Namun, seperti dilansir The Birmingham Mail, Rabu 27 Januari 2010, penerapannya dijamin tidak mudah. Sebab, dibutuhkan undang-undang yang harus disahkan lebih dulu oleh Parlemen Inggris. Pencekalan ini sendiri bukan yang pertama dilakukan oleh Inggris. Pada Piala Dunia 2006 di Jerman, sudah dilakukan hal yang sama pada beberapa hooligans.
Ini dilakukan karena hooligans merupakan biang keladi dari beberapa kerusuhan besar dalam turnamen sepakbola besar di dunia. Salah satu aksi terbesar hooligans terjadi di Piala Dunia Prancis 1998.
Saat itu, hooligans tak segan menyerang sesama fans dan polisi. Salah satu yang terparah adalah Daniel Nivel, seorang polisi yang sampai koma karena diserang hooligans asal Jerman.
Selain itu, hooligans juga menghancurkan kaca sebuah restoran menggunakan kursi di sebuah restoran di dekat Felix Bollaert Stadium. Secara keseluruhan ada lebih dari 200 hooligans yang ditahan pada Piala Dunia 1998 lalu.
No comments:
Post a Comment