Liputan 6
Liputan 6 - Jumat, 29 Januari
Liputan6.com, Washington DC: Militer dan lembaga spionase Amerika Serikat memberi bantuan Intelijen kepada Yaman. Yakni, berupa pertukaran gambar satelit dan mata-mata serta informasi sensitif lainnya. Demikian dikatakan pejabat Gedung Putih di Washington DC, AS, belum lama berselang.
Bantuan tersebut dimaksudkan untuk membantu pasukan Yaman dalam melacak dan membunuh pemimpin Al-Qaidah di Semenanjung Arab . Namun, pihak Pentagon dan Pusat Intelijen AS (CIA) tetap merahasiakan program tersebut. Ini buat mencegah reaksi publik terhadap pemerintah Yaman. Karena selain Al-Qaidah, Yaman sedang menghadapi pemberontakan kelompok Syiah di utara dan gerakan separatis di selatan.
Program rahasia ini diluncurkan setelah ada usaha pengeboman pesawat AS di Detroit, pada Natal lalu. Usaha tersebut dilakukan warga Nigeria yang diduga dilatih oleh Al-Qaidah.
Sementara itu, Washington Post merilis bahwa Presiden Barack Obama secara pribadi menyetujui operasi gabungan yang dimulai enam pekan lalu dan menewaskan enam pemimpin lokal Al-Qaidah. Hanya saja, berita ini tidak segera mendapat tanggapan dari Pentagon dan CIA.
Namun juru bicara Pentagon, Geoff Morrell, justru memuji usaha Yaman dalam menghadapi ancaman Al-Qaidah dengan menyebut sebagai respons yang agresif dan kuat. Ia menambahkan, pihaknya akan terus membantu Yaman.(ANS)
No comments:
Post a Comment