Wednesday, January 27, 2010

Menu China Bakal Kehilangan "Guguk" dan "Meong"

Kompas
Kompas - Rabu, 27 Januari

BEIJING, KOMPAS.com — Daging anjing dan kucing, kelezatan di China, boleh jadi akan hilang dari daftar menu di negara pencinta makanan tersebut. Hal ini terkait peraturan yang menentang penyiksaan terhadap hewan. Demikian laporan pers resmi China, Selasa (26/1/2010).

Orang yang mengonsumsi kedua hewan itu, yang dianggap mampu meningkatkan kehangatan tubuh, akan menghadapi denda sampai 5.000 yuan (730 dollar AS) dan kurungan selama 15 hari jika peraturan tersebut disahkan. Demikian laporan Chongqing Evening News.

Menurut peraturan tersebut, "organisasi" yang terlibat dalam perbuatan itu akan didenda dari 10.000 sampai 500.000 yuan. Laporan tersebut tidak mencakup perincian lebih lanjut.

Peraturan ini masih pada tahap perancangan selama satu tahun terakhir. Namun laporan tersebut tak menjelaskan perkiraan kapan hal ini akan menjadi peraturan.

Anggota Dewan Legislatif "Macan Ompong" di China bertemu pada Maret. Namun, rancangan peraturan sering kali dapat menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk dapat disahkan.

Kekejaman terhadap hewan dan penyajian daging anjing serta kucing di meja makan tetap tersebar di China, kendati ada kesadaran yang meningkat mengenai kesejahteraan hewan.

Restoran yang menawarkan "daging harum", ungkapan yang diperhalus buat daging anjing, itu dapat dilihat di berbagai kota besar di seluruh negeri ini, tempat penggemar anjing sebagai hewan peliharaan hidup hidup berdampingan dengan penggemar daging anjing sebagai makanan.

Daging kucing paling terkenal di China selatan. Ada laporan rutin yang menunjukkan bahwa beberapa pecinta hewan berusaha menghalangi truk pembawa ratusan bahkan ribuan kucing ke pasar daging.

No comments:

Post a Comment