VIVAnews
By Marco Tampubolon - Jumat, 1 Januari
VIVAnews - Keinginan Pelatih Inter Milan, Jose Mourinho untuk kembali berkiprah di daratan Inggris semakin kuat. Pelatih asal Portugal itu bertekad untuk tidak memperpanjang kontraknya bersama Inter Milan yang akan berakhir 2012 mendatang.
Pernyataan itu diungkapkan Mourinho Kamis, 31 Desember 2009. Seperti dilansir situs Daily Nation, Mourinho sebenarnya senang berada di Inter Milan. Namun ada beberapa hal yang tidak dia sukai dari budaya sepakbola di Italia.
"Masalahnya adalah mereka sangat senang mengganti kata-kata saya. Masalahnya juga adalah saya senang di Inter da saya tetap akan menghormati kontrak saya yang baru berakhir pada 2012 mendatang," kata Mourinho.
Keinginan untuk meninggalkan dari Seri A sebenarnya sudah lama dipendam Mourinho. Awal pekan ini, mantan pelatih Chelsea itu juga mengungkapkan keinginannya untuk hengkang dari seri A kepada The Sun.
"Saya sangat senang di Inggris dan ketika saya masih disana saya katakan satu waktu saya akan kembali lagi. Satu waktu artinya bisa 2010 atau 2012," katanya kepada wartawan saat pemusatan latihan di Abu Dhabi beberapa waktu lalu.
Mourinho meninggalkan Chelsea akhir Juni 2008 lalu. Pria yang kini berusia 46 tahun itu bergabung bersama Inter Milan dan langsung membawa tim ini merebut trofi Seri A musim 2008/2009.
Meski demikian, Mourinho ternyata tidak kerasan berada di Negeri Pizza. Dia khawatir tidak akan berkembang mengingat mudahnya manajemen klub-klub Italia memecat pelatihnya. Ancaman pemecatan menurutnya telah membuat pelatih malas untuk mengembangkan taktik bermain timnya.
"Setelah tiga kejuaraan di Italia, sembilan pelatih yang kehilangan pekerjaanya. Siapa yang menginginkan inovasi?" katanya. "Pelatih Italia tidak ingin melakukannya, dia hanya ingin tetap bertahan," tambahnya.
Selain itu, Mourinho juga alergi dengan sikap media di Italia. Media-media di Italia menurutnya juga ikut ambil bagian dalam memberi tekanan bagi pelatih. Hubungan Mourinho dengan media juga semakin memburuk setelah terlibat keributan dengan seorang wartawan belum lama ini.
"Di Inggris, pelatih melangkah jauh pada kontrak pertamanya, bahkan pada kontrak kedua maupun ketiga dan tetap mengembangkan pekerjaannya," katanya.
Dia mencontohkan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, pelatih Arsenal, Arsene Wenger, dan pelatih Liverpool, Rafael Benitez. Mereka menurut Mourinho merupakan pelatih yang diberikan kesempatan untuk mengembangkan taktiknya.
"Italia terlalu berorientasi pada hasil. Semua yang mampu menang akan bertahan, sementara yang gagal harus keluar," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment