Friday, April 30, 2010

Hillary Imbau Arab Berbuat Banyak untuk Perdamaian Timteng

Antara
Antara - 56 menit lalu

[Hillary Imbau Arab Berbuat Banyak untuk Perdamaian Timteng] Hillary Imbau Arab Berbuat Banyak untuk Perdamaian Timteng

Washington (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, Kamis mengimbau negara-negara Arab untuk berbuat banyak guna mendorong gerakan perdamaian Palestina-Israel, seraya memperingatkan Suriah terhadap bantuan persenjataannya terhadap Hizbullah Lebanon yang anti-Israel.

Namun Ny.Clinton, yang berbicara dengan satu kelompok pro-Israel, juga mengharapkan Israel akan menghentikan pembangunan permukiman di tanah Arab yang diduduki, memenuhi kebutuhan-kebutuhan kemanusiaan rakyat Gaza, dan membantu Penguasa Palestina membangunan lembaga-lembaga yang diperlukan untuk suatu negara.

"Kami tak berharap negara-negara Arab bergerak ke arah kevakuman," kata kepala diplomat AS itu dalam pidatonya di hadapan Komite Yahudi Amerika.

Pemerintahan Presiden Barack Obama sedang berusaha keras untuk meluncurkan kembali perundingan perdamaian tidak langsung Palestina-Israel, yang mandeg bulan lalu ketika pemerintah sayap-kanan Israel mengumumkan pembangunan permukiman baru di Jerusalem timur.

Ny. Clinton juga menyeru Pemerintah Palestina yang didukung AS - yang hanya menguasai pengawasan atas Tepi Barat dan tidak Jalur Gaza yang dikuasai Hamas - untuk melanjutkan tugas mereka memperbaiki keamanan dan menghentikan militansi anti-Israel di Tepi Barat.

Meskipun dia menghantam tema-tema yang hangat, Ny. Clinton lebih eksplisit ketimbang yang lalu mengenai langkah-langkah apa yang harus dilakukan negara-negara Arab untuk perdamaian, setelah mereka mengabaikan usulan-usulan sebelumnya sebab mereka anggap kekakuan sikap Israel.

"Mereka harus melakukan tindakan-tindakan khusus yang menunjukkan bangsa Israel, Palestina, dan rakyat mereka, bahwa perdamaian itu mungkin serta bahwa akan lebih menguntungkan jika hal itu dicapai," kata Ny. Clinton dalam pidato di depan kelompok pro-Israel.

Pimpinan diplomat AS juga menyerukan kepada negara-negara Arab untuk memberikan lebih banyak dukungan keuangan kepada Pemerintah Palestina, dan rencana pembangunan dua tahunnya di samping gerakan ke arah mengakhiri pengucilan Israel dengan membuka atau membuka kembali kantor-kantor perdagangan.

"AS telah melaksanakan bagian kami, menjadi donor bilateral terbesar Palestina, dan Eropa juga telah meningkatkan dukungannya," katanya.

"Negara-negara Arab perlu memberikan porsi bantuan lebih besar dari tanggungjawab ini."

Negara-negara Teluk Arab seperti Qatar dan Oman menutup kantor perdagangannya dengan Israel pada 2000, ketika proses perdamaian Oslo gagal akibat kekerasan.

Qatar menutuup kantor perdagangan Israel ketika Israel melancarkan serangan besar ke Gaza pada Desember 2008.

Ny. Clinton juga mengisyaratkan bahwa negara-negara Arab hendaknya memberi Israel hak untuk terbang di atas wilayah udara mereka, di samping mengizinkan pertukaran kebudayaan dan pendidikan antara Israel dengan negara-negara Arab.

"Seperti perundingan-perundingan yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina, serta meningkatnya saling kepercayaan, negara-negara Arab hendaknya menjangkau pula publik Israel," katanya.

Berdasarkan proses perdamaian yang diluncurkan di Oslo 1993-2000, delegasi Arab dan Israel telah membahas masalah-masalah kawasan, seperti perdagangan dan air bersama.

Dia juga menyampaikan dugaan-dugaan Israel bahwa Suriah mempersenjatai Hizbullah dengan rudal jarak jauh Scud.

"Pengiriman senjata kepada teroris - khususnya rudal jarak jauh - akan menjadi ancaman serius bagi keamanan Israel," kata Ny. Clinton.

Dia juga menyerukan negara-negara di kawasan itu untuk berhenti memasok roket-roket dan senjata-senjata lain ke Hamas.

No comments:

Post a Comment