Monday, April 26, 2010

Inggris Minta Maaf kepada Paus Benediktus XVI

Kompas
Kompas - Senin, 26 April

KOMPAS.com - Suatu hari di Kementerian Luar Negeri Inggris, pekan lalu. Rapat persiapan menyambut kunjungan Paus Benediktus XVI menyisakan catatan yang bikin geleng-geleng kepala.

Termaktub di memo itu tulisan bahwa Paus, yang bakal menyambangi Inggris pada September tahun ini bisa juga diundang meresmikan sebuah klinik aborsi dan memberkati perkawinan pasangan homoseksual. Nah, yang paling dianggap "bodoh" adalah isyarat di dalam memo itu bahwa kedatangan Paus ditandai dengan peluncuran kondom yang diberi nama Benediktus. Oh iya, judul memo itu adalah "Lawatan ideal ini akan menyaksikan..." .

Andai memo itu cuma coret-coretan yang hanya diketahui kalangan internal di kementerian yang kini dipimpin David Milband, lain ceritanya. Sembrononya, rincian memo itu jatuh ke media massa, dalam hal ini, The Sunday Telegraph.

Karuan saja, koran Inggris yang doyan mengumbar berita bombastis itu pun bak dapat angin surga. Jadilah, "jeroan" itu meruyak ke masyarakat. Komentar menyayangkan pun meluncur kencang.

Uskup Nottingham dan pendeta Malcolm McMahon termasuk tokoh-tokoh yang menganggap isi memo itu sebagai keterlaluan. "Ini sikap buruk," komentar keduanya.

Maka, David Milband pun mencak-mencak. Usai menemukan dan memberi sanksi si biang keladi, Milband menyatakan kepada khalayak,"Memo itu tidak mencerminkan pandangan Kementerian Luar Negeri Inggris."

Minta maaf

Milband rupanya bertindak cepat. Sebagaimana warta The Guardian dan juga Deutsche Welle, Minggu (25/4/2010), Milband sudah mengutus Duta Besar Inggris untuk Vatikan Francis Campbell menemui pejabat-pejabat Tahta Suci. Pesannya, tegas, Inggris minta maaf kepada Paus Benediktus XVI.

Sementara itu, kalangan pengamat menilai dampak isi memo itu boleh jadi punya potensi mengganggu hubungan kedua negara. Walau, hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh informasi soal jawaban Paus sendiri. Banyak pihak berharap, sebaliknya, hubungan Inggris dan Vatikan tak terjegal begitu saja oleh memo sontoloyo alias konyol macam begitu.

Paus Benediktus XVI yang juga pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma dihormati karena sikap tegasnya menentang aborsi dan perilaku homoseksual serta penggunaan kondom untuk memerangi HIV-AIDS.

No comments:

Post a Comment