Tuesday, December 22, 2009

Lionel Messi, Si Mungil yang Nyaris Cacat

VIVAnews
By Zika Zakiya - Selasa, 22 Desember

VIVAnews - Lionel Messi memastikan diri jadi pemain terbaik sejagad tahun ini. Striker Barcelona itu dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia 2009 oleh Otoritas Sepakbola Dunia (FIFA), Senin 21 Desember 2009 atau Selasa dini hari WIB.

Di hadapan penonton yang memenuhi markas FIFA di Kongresshaus, Zurich, Swiss, Messi menerima penghargaan tertinggi itu. Menjadikan dirinya sebagai pemain Argentina pertama yang berhasil menyabet titel tersebut.

Dua tahun sebelumnya, El Messiah hanya berhasil jadi Runner Up. Namun tahun ini, pemuda bertinggi 169 cm itu membuktikan kalau ia sebenarnya layak jadi pemenang.

Kesuksesan Messi tak lepas dari peran Barcelona. Bagaimana tidak, kalau tanpa Barca mungkin saat ini Messi jadi pria dengan ukuran tubuh -maaf- kerdil.

Pasalnya, di usia 11 tahun ia didiagnosa mengalami kekurangan hormon pertumbuhan. Ini-lah yang membuat ukuran tubuh Messi di bawah rata-rata anak-anak seusianya.

Klub yang menaunginya saat itu -River Plate- tidak punya cukup uang untuk mengobati kekurangan Messi dengan terapi homron. Sebab terapi itu membutuhkan biaya US$900 atau setara dengan Rp 8,5 juta per bulan.

Muncul sebagai dewa penyelamat adalah Carles Rexach yang tak lain Direktur Olahraga Barca. Dia menawarkan pengobatan, namun sebagai gantinya Messi bersedia melakukan ujicoba dengan Barca di Spanyol.

Terbukti itu menjadi salah satu negosiasi terbaik Messi dalam hidupnya. Talentanya tak butuh waktu lama untuk diasah. Dan pada 16 November 2003 tepat di usia 16 tahun 145 hari, Messi sudah masuk dalam tim senior Barca.

Perlahan tapi pasti Messi menjadi arwah buat tim Catalunya itu. Jelas sekali terlihat perbedaan Barca tanpa kehadiran pemain yang sempat dijuluki si Kutu ini.

Beragam penghargaan mulai mampir ke dalam almarinya termasuk Pemain Terbaik Eropa U-21 di tahun 2007.

Anak buruh pabrik ini kembali menerima penghargaan yang paling bergengsi di Barca yakni pengguna nomor punggung 10 di tahun 2008. Hingga saat ini namanya sudah mencatat 122 gol dan tak terhitung lagi assist yang diberikannya untuk merobek jala lawan.

Selama hampir sepuluh tahun bersama Barca, Messi sudah menyumbang dua gelar Liga Champions, tiga titel La Liga, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub.

Di level tim nasional, statusnya juga tidak jauh berbeda --selalu jadi andalan. Messi menyumbang dua gelar di dua turnamen akbar yakni Piala Dunia U-20 dan Olimpiade Beijing 2008.

Sayangnya di level tim senior, El Messiah mendapat tekanan yang kuat ketika Argentina nyaris tidak lolos dari Kualifikasi Piala Dunia 2010. Namanya dan pelatih Diego Maradona dijadikan kambing hitam ketika tim Tango menuai hasil buruk.

Tekanan itu bertambah buruk di dua pertandingan akhir Kualifikasi PD 2010. Namun, Messi terbukti punya mental yang jauh lebih besar dari pada tubuh mungilnya. Karena Argentina akhirnya memastikan satu tiket ke PD 2010 di Afrika Selatan.

Tak salah bila kini Messi menikmati hasil kerja kerasnya. Namanya tercatat sebagai pemain Argentina pertama yang masuk dalam sejarah pesepakbola terbaik di dunia. Suatu gelar yang bahkan Maradona pun tidak bisa meraihnya.

Selamat datang di perkumpulan elit dunia, Messi!

No comments:

Post a Comment