Antara - Selasa, Agustus 18
Miami (ANTARA/Reuters) - Topan Bill, topan pertama pada musim topan Atlantik 2009, berputar dengan cepat sewaktu bergerak ke arah Bermuda, Senin, sementara sisa Topan Tropis Ana menghilang tanpa mengancam jalur minyak Teluk AS.
Ana, yang pernah menjadi topan yang menimbulkan kekhawatiran, hanya sedikit lebih kuat dari hujan badai yang disertai petir saat melewati Laut Karibia di sebelah selatan Puerto Rico di jalur yang dapat membawanya ke bagian timur Teluk Meksiko hingga akhir pekan.
Sementara itu, Topan Bill tidak bergerak ke arah ladang energi di Teluk AS di jalur yang akan membawahnya ke utara kepulauan Karibia di arah umum Bermuda.
Petugas ramalan cuaca mengatakan topan tersebut akan berada di sebelah barat wilayah Inggris itu sampai Sabtu pagi.
Pasar energi tergetar karena topan di Teluk tersebut, sebab wilayah itu menghasilkan seperempat minyak AS dan 15 persen gas alamnya, sementara beberapa petugas ramalan cuaca menyatakan kekuata Topan Ana sudah berkurang.
Pengawasan dan peringatan topan bagi Ana diturunkan dan U.S. National Hurrican Center menyatakan fenomena alam tersebut telah kehilangan kekuatan angin berputarnya, tapi masih dapat menimbulkan hujan lebat bagi kepulangan Karibia utara saat dilewatinya.
Topan Ana membuat Puerto Rico kebanjiran saat topan itu bergerak ke arah Hispaniola, pulau yang dikuasai oleh Haiti dan Republik Dominika.
Pulau tersebut berada sekitar 230 kilometer di sebelah timur-timurlaut Santo Domingo di Republik Dominika, ketika pusat pengawasan topan itu mengeluarkan saran terakhir mengenai sistem tersebut pada Senin petang.
Di tengah Samudra Atlantik, kekuatan angin Topan Bill mencapai 145 kilometer per jam, hanya di bawah Kategori 2 pada skala Saffir-Simpson mengenai kekuatan topan, kata pusat pengawasan topan yang berpusat di Miami tersebut.
Para petugas ramalan cuaca memperkirakan topan itu mencapai Kategori 3, dengan angin berkekuatan lebih dari 177 kilometer per jam hingga Rabu. Topan Kategori 3, 4 dan 5 dipandang sebagai topan "besar", jenis yang paling menghancurkan.
No comments:
Post a Comment