VIVAnews
By Edwan Ruriansyah - Minggu, Agustus 30
VIVAnews - Manajer Arsenal, Arsene Wenger kecewa dengan keputusan wasit saat ditaklukkan Manchester United 1-2. Tapi, bukan karena itu jika Wenger menyebut penyebab hilangnya kebesaran Liga Inggris (Premier League).
Arsenal yang unggul 1-0 di babak pertama, tumbang 1-2 dari MU di Old Traford. Salah satu gol MU tercipta kontroversial lewat tendangan penalti.
“Pandangan saya sangat sederhana,” kata Wenger kepada tribal. “Kebesaran Premier League akan menghilang seiring problem poundsterling dan pajak."
“Pemain yaang dibayar 1 juta pounds hanya membawa pulang 600 ribu pounds setahun. Dengan pajak 50 persen, klub harus menaikkan gajinya 20 persen jika ingin menggaji sang pemain. Tak semua klub bisa memenuhinya," lanjut Wenger.
"Sang Profesor" asal Prancis ini mencontohkan larinya beberapa pemain top dunia ke Liga Spanyol. Dari Premier League, Cristiano Ronaldo akhirnya meninggalkan MU. Pasalnya, La Liga hanya mengenakan pajak 25 persen kepada para pemain.
"Itu bukan kehilangan yang banyak," tutur Wenger.
Wenger tak menyebut hal ini sebagai penghambat kebijakan transfer Arsenal. Selama ini, The Gunners memang terbilang sepi dari ingar bingar bursa transfer.
“Bukan karena itu, tapi ini hanya ketidakberuntungan saja,” ucap Wenger.
Wenger juga mencontohkan apa yang dilakukan Liga Prancis. Ligue1 memberlakukan peraturan pajak yang lebih mudah untuk menarik para pemain asing datang.
"Inilah yang tak menguntungkan Premier League," tegas Wenger. "Kami tak bisa mengeluh kepada peraturan. Kami harus menerimanya karena ini tuntutan negara. Tapi, dibanding negara lain, ini jelas suatu ketidakberuntungan."
No comments:
Post a Comment