Wednesday, October 21, 2009

Gordon Brown Ingatkan 'Kiamat' Global Jika Pertemuan Copenhagen Gagal

Tempo
Tempo - Senin, Oktober 19

TEMPO Interaktif, Jakarta - Inggris akan menghadapi melapetaka banjir besar dari permukaan laut, kekeringan, dan peningkatan suhu udara panas yang bisa memicu gelombang kematian massal, jika para pemimpin dunia gagal menyepakati pakta perubahan iklim dalam koferensi di Copenhagen, Denmark, bulan Desember, demikian peringatan Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, Minggu (18/10).

Gordon Brown mengalamatkan pernyataannya ini kepada Forum Ekonomi Utama di London, yang berisi 17 diantaranya merupakan negara-negara penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.

Brown mengatakan tak ada plan 'B' dalam keputusan yang harus dicapai dalam pertemuan tingkat tinggi Perserikatan Bangsa Bangsa untuk perubahan iklim di Copenhagen, Desember mendatang. "Para negosiator masih memiliki 50 hari untuk melindungi dunia dari pemanasan global," ujar Brown. Para negosiator diharapkan segera menghasilkan kesepakatan-kesepakatan sebelum pertemuan Desember mendatang.

"Di Inggris kami menghadapi prospek kekeringan yang lebih luas dan ancman gelombang laut yang semakin besar," ujar Brown.

Sekitar 35.000 orang tewas dalam gelombang udara panas yang menyerang Eropa pada tahun 2003, gelombang udara panas yang disebabkan karena semakin meningkatnya pemanasan global.

Sebuah konferensi perubahan iklim yang diadakan di Bangkok, Thailand, pada awal pekan ini, yang diadakan sebagai forum lobi menuju pertemuan Copenhagen, Denmark, gagal menyepakati pakta pengurangan emisi pemanasan global, sehingga meningkatkan kekhawatiran pertemuan Copenhagen, Desember mendatang, gagal juga menandatangani pakta kesepakatan baru tentang pemanasa global, untuk merevisi Protokol Kyoto.

No comments:

Post a Comment