Friday, September 11, 2009

Ancelotti: Sepak Bola Italia Harus Belajar dari Inggris

Tempo
Tempo - Jumat, September 11

TEMPO Interaktif,London:Manajer Chelsea Carlo Ancelotti berharap sepak bola bisa menghilangkan kekerasan dan rasisme untuk memuluskan citra positif seperti yang telah dipegang Liga Primer selama ini.

»Di Italia sepak bolanya masih diganggu dengan aksi kekerasan jadi saya berharap itu akan segera berubah,” harap Carletto, Jumat (11/9).

»Orang-orang yang pergi ke stadion untuk melihat pertandingan apik, seperti di Inggris dan mendukung klubnya-tidak menggunakan kekerasan dan ejekan bernada rasis terhadap pemain.”

Sebelum hijrah dari AC Milan ke Chelsea, pria berusia 50 tahun itu kebanyakan menghabiskan kariernya sebagai pemain maupun pelatih di Serie A Liga Italia.

Ejekan rasis jarang terjadi di Italia, musim lalu Juventus dipaksa untuk bermain pada kompetisi liga tanpa penonton setelah beberapa suporter fanatiknya mengejek striker Inter Milan Mario Balotelli.

»Orang pergi ke stadion untuk melihat pertandingan (di Inggris). Saya menyukai hal ini karena semua bangku di stadion terisi penuh. Di Italia sayangnya tidak seperti itu. Orang-orang di sana (Italia) tidak mempunyai rasa yang sama seperti orang-orang di Inggris,” ketusnya.

»Ini adalah hal yang indah dan menarik untuk melihat di sini (Inggris). Saya menyukainya karena bangku stadion dipenuhi penonton. Ini adalah pengalaman yang sangat positif bagi saya.”

Karier awal Carletto di Inggris terbilang mulus. Buktinya ia mampu membawa The Blues menang pada laga pembuka musim, Community Shield, dengan membungkam Manchester United lewat drama adu penalti 4-1 setelah memaksakkan kedudukan 2-2, diikuti empat kemenangan dari ajang Liga Primer yang mengantarkan Chelsea di puncak klasemen.

No comments:

Post a Comment