Kompas
Kompas - Jumat, September 4
KOMPAS.com — Pemerintah China mengubah cara menyampaikan propagandanya dengan membuat film yang lebih bermutu. Film terbaru buatan Pemerintah China melibatkan banyak bintang besar serta sutradara ternama. Biaya produksinya pun tidak terlalu dihemat-hemat seperti yang selama ini dilakukan.
Film Jian Guo Da Ye atau The Founding of a Republic merupakan film yang dibuat untuk memperingati 60 tahun berdirinya Republik Rakyat China pada 1 Oktober. Garis besar kisahnya seputar kehebatan komunis.
Bintang-bintang besar bertaburan dalam film ini, termasuk di antaranya adalah Jackie Chan dan Jet Li, Zhang Ziyi (Crouching Tiger Hidden Dragon), Stephen Chow (Kung Fu Hustle), dan sutradara John Woo.
Dahulu, jika Pemerintah China membuat film, selalu dengan dana terbatas dan sering kali difokuskan tentang kisah pahlawan revolusi.
Perkembangan ekonomi China memengaruhi pilihan pemerintah untuk penyampaian propaganda, dari film Hollywood hingga DVD bajakan dan situs YouTube. Departemen Propaganda Partai Komunis harus menyesuaikan diri untuk menyampaikan pesan pada kaum muda.
Sementara itu, para pembuat film China yang telah sukses di luar negeri melirik kembali pasar domestiknya. Film-film box office China semakin banyak. Industri film didukung oleh pembangunan gedung bioskop. Pendapatan film box office China naik 30 persen pada tahun 2008 menjadi 630 juta dollar AS. Jumlah ini memang masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan pendapatan box office AS yang mencapai 9,8 miliar dollar AS tahun lalu.
Setelah 16 tahun berkiprah di Hollywood, sutradara Woo dua tahun lalu kembali ke China dan membuat kisah epos Red Cliff. Film kungfu Jackie Chan dan Jet Li, The Forbidden Kingdom, yang merupakan hasil produksi bersama AS dan China dikerjakan di China timur.
Founding of a Republic bukan film biasa karena mengombinasikan antara film inspirasi, sebutan untuk film propaganda, dan kemasan komersial. Demikian dikatakan Gao Jun, Wakil Manajer Umum dari Asosiasi Film Baru, salah satu dari jaringan bioskop China. Gao mengatakan, dia dan rekan-rekannya para pemilik bioskop mengharapkan film propaganda itu akan menjadi film laris. ”Penonton tidak lihat hal lain, hanya para bintangnya,” ujar Gao lagi.
Film itu juga memancing perdebatan seru. Sebagian orang mempertanyakan apakah pantas bintang film yang telah memegang paspor non-China bermain dalam film patriotik. Sutradara Farewell to My Concubine, Chen Kaige, yang bermain sebagai jenderal, adalah warga AS dan Li adalah warga Singapura. Chen menolak mengonfirmasi ketika ditanyakan apakah benar dia telah berpindah kewarganegaraan.
Film ini akan mulai dirilis pada 17 September dengan 2.000 kopi, hampir dua pertiga dari layar China yang berjumlah 4.100. Banyak bintang tenar dalam film itu tidak mendapat bayaran sehingga biaya dapat ditekan menjadi 60-70 juta yuan (8,8-10 juta dollar AS).
Akan tetapi, muncul isu para pemain bintang hanya menjadi figuran dalam film itu. Tokoh Mao Zedong, misalnya, diperankan oleh pemain yang tidak terkenal. Jackie Chan menjadi wartawan, Zhang Ziyi menjadi perwakilan tak bernama dari sektor budaya. Adapun karakter Woo hanya muncul satu kali dan akhirnya dipotong dalam proses edit terakhir.
No comments:
Post a Comment